Dalam sepuluh tahun ke depan, kita mungkin akan melihat ruang kelas virtual berkemampuan AI yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif atau mumpuni dalam penggabungan dunia maya dan nyata dan interaktif.
AI diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi metode pengajaran konvensional saat ini, daripada menggantikan guru sepenuhnya.
Saat ini, platform AI yang tersedia seperti ChatGPT sudah dapat menghasilkan rencana pelajaran untuk guru yang disesuaikan dengan kelas tertentu.
Ketiga, memusnahkan umat manusia?
Di tengah anggapan AI akan meningkatkan kehidupan kita secara tak terbatas, tak kurang ada juga pakar yang mengingatkan AI dapat mengakhiri umat manusia pada tahun 2030.
Di antara para peramal pesimistik itu adalah ilmuwan komputer Amerika Eliezer Yudkowsky yang bertaruh rada berat bahwa umat manusia akan musnah seluruhnya pada 1 Januari 2030.
Menyusul Yudkowsky, ada seorang peneliti terkenal di Machine Intelligence Research Institute di Berkeley, California, yang paling vokal dalam mengingatkan kita tentang madesu atau masa depan suram manusia lantaran AI.
Menulis di Time  awal tahun ini, dia berkata : Jika kita membangun AI yang terlalu kuat, dalam kondisi saat ini, saya kira setiap anggota spesies manusia dan semua kehidupan biologis di bumi akan mati segera sesudahnya -- lih Eliezer Yudkowsky dalam time.com https://tinyurl.com/2zhaxkp8
Kecerdasan super AI itu akan berhadapan frontal dengan kecerdasan manusia, maka yang terjadi malah kerugian atau bencana.
Metafora yang valid disini katakanlah seorang anak berusia 10 tahun mencoba bermain catur melawan mesin catur Stockfish 15, seakan abad ke-11 mencoba melawan abad ke-21, dan "Australopithecus" mencoba melawan "Homo sapiens".
Yudkowsky mengatakan AI dapat melenyapkan umat manusia jika kecerdasannya melampaui manusia, karena AI disini dapat mengembangkan nilai dan tujuan yang berbeda dengan manusia.