Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bagaimana AI Mengubah Hidup Kita dalam Dekade 2030?

22 Mei 2023   08:33 Diperbarui: 22 Mei 2023   08:40 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Megan, boneka pembunuh yang hidup kembali dalam fiksi ilmiah "M3GAN" versi AI, producers James Wan. Foto  : collider.com

Bagaimana AI Mengubah Hidup Kita Dalam Dekade 2030

Artificial Intelligence atau AI atau Kecerdasan Buatan yang telah diujicoba berkali-kali dalam 1 dekade terakhir ini dan masih terus menjalani inovasi hingga sekarang telah memastikan sejumlah pakar merasa optimis bahwa ke depan ini manusia akan bertumpu pada AI selaku lokomotif kemajuan zaman.

Contoh terdekat bagi kita sekarang adalah ChatGPT, dimana gen milenial, gen sandwich dan gen rebahan sekarang telah memainkannya, meski masih belum optimal hasilnya, setidaknya untuk membuat sebuah cerpen, ChatGPT yang kita tanya atau perintahkan langsung sudah dapat melakukannya.

Bagaimana AI akan mengubah dunia pada dekade 2030, apakah teknologi ini dapat mengatasi krisis energi, dapat menjaga ortu kita yang sudah renta, membuat film, memberi pengajaran secara lebih mudah kepada anak-anak sekolah, meningkatkan perekonomian global, atau malah akan memusnahkan umat manusia.

Mencermati sejumlah media yang banyak mengutak-atik AI, seperti Kompas dari In donesia, Daily Mail dari Inggeris, Euronews dari Eropa kontinental, Scientific American, Time dan collider.com dari AS dst. Kita tak langsung optimis begitu saja dengan masa depan AI.

AI bisa bermanfaat untuk beberapa hal, tapi ia akan memukul manusia si penciptanya untuk sejumlah hal lainnya yang luput dari perhitungan kita selama ini. Sejumlah orang yang pesimis merasa khawatir AI dapat menyebabkan banyak orang akan kehilangan pekerjaan dan membuat manusia tiba-tiba jadi tak berguna.

Terlepas dari paradoks itu, kita tetap harus mengidentifikasi beberapa kemungkinan yang bakal kita alami sekurangnya pada dekade 2030 yad. Bagaimanapun, AI adalah bagian tak terpisahkan dari kemajuan iptek yang tak berbatas.

Pertama, AI akan produktif sekali dalam pembuatan film

Teknologi AI diprediksi bisa menjadi sangat bagus sehingga akan dapat membuat film standar Hollywood hanya dalam satu hari, demikian Howey penulis serial fiksi ilmiah dalam Apple TV yang berbasis di New York.

Hanya masalah waktu saja sebelum AI mampu membuat film sesuai ekspektasi para sineas. Para penulis script telah memiliki akses ke generator seni versi alfa, dan para sineas telah melihat seberapa cepat mereka beralih dari perkiraan yang sangat kasar ke realisme foto yang bagus sehingga kita nyaris tidak dapat membedakan seni AI dari fotografi.

Film yang dihasilkan dengan bantuan AI sekarang masih berada dalam tahap awal yang sama dengan karya seni lainnya dua tahun lalu. Hanya tinggal masalah waktu dan kekuatan pemrosesan saja sebelum film dibuat secara real-time atau tenggat waktu yang sudah pasti.

Film-film yang diproses melalui AI memang buruk pada awalnya, tetapi tetap konsisten disempurnakan. Toh orang-orang tetap menonton dan terpesona sekalipun film itu tidak terlalu bagus, karena mereka menemukan mimpinya dalam film karya AI tsb.

Produk perfilman yang didukung AI dipastikan akan semakin bagus, dan peningkatannya bersifat permanen. Manusia tidak harus belajar kembali dan memulai lagi dari awal. AI tetap akan tumbuh dan berkembang.

Joe Russo, sutradara Avengers dalam "Endgame" misalnya memprediksi AI akan dapat membuat film terbaiknya dalam waktu dua tahun ke depan.

Russo mengatakan kepada situs berita hiburan Collider : "Saya berada di dewan beberapa perusahaan AI" -- lih collider.com dalam https://tinyurl.com/2py5lezu

Apa yang dapat kita lakukan dengan AI jelas adalah untuk merekayasa cerita dan mengubah penceritaan, demikian Russo.

Kedua, mengajarkan pelajaran

AI juga berpotensi mengubah sektor pendidikan dan menyesuaikan rencana pelajaran di kelas.

Dr Ajaz Ali, kepala bisnis dan komputasi di Universitas Ravensbourne di London, membuat prediksi tsb.

Ali mengatakan anak-anak dapat segera memiliki tutor AI pribadi yang akan memberikan pelajaran yang disesuaikan dengan bidang yang mereka geluti. Ini bahkan bisa dilakukan melalui kacamata augmented-reality atau robot.

Tutor virtual AI, akan memberikan umpan balik dan dukungan yang dipersonalisasi kepada para siswa.

Dalam sepuluh tahun ke depan, kita mungkin akan melihat ruang kelas virtual berkemampuan AI yang dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif atau mumpuni dalam penggabungan dunia maya dan nyata dan interaktif.

AI diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi metode pengajaran konvensional saat ini, daripada menggantikan guru sepenuhnya.

Saat ini, platform AI yang tersedia seperti ChatGPT sudah dapat menghasilkan rencana pelajaran untuk guru yang disesuaikan dengan kelas tertentu.

Ketiga, memusnahkan umat manusia?

Di tengah anggapan AI akan meningkatkan kehidupan kita secara tak terbatas, tak kurang ada juga pakar yang mengingatkan AI dapat mengakhiri umat manusia pada tahun 2030.

Di antara para peramal pesimistik itu adalah ilmuwan komputer Amerika Eliezer Yudkowsky yang bertaruh rada berat bahwa umat manusia akan musnah seluruhnya pada 1 Januari 2030.

Menyusul Yudkowsky, ada seorang peneliti terkenal di Machine Intelligence Research Institute di Berkeley, California, yang paling vokal dalam mengingatkan kita tentang madesu atau masa depan suram manusia lantaran AI.

Menulis di Time  awal tahun ini, dia berkata : Jika kita membangun AI yang terlalu kuat, dalam kondisi saat ini, saya kira setiap anggota spesies manusia dan semua kehidupan biologis di bumi akan mati segera sesudahnya -- lih Eliezer Yudkowsky dalam time.com https://tinyurl.com/2zhaxkp8

Kecerdasan super AI itu akan berhadapan frontal dengan kecerdasan manusia, maka yang terjadi malah kerugian atau bencana.

Metafora yang valid disini katakanlah seorang anak berusia 10 tahun mencoba bermain catur melawan mesin catur Stockfish 15, seakan abad ke-11 mencoba melawan abad ke-21, dan "Australopithecus" mencoba melawan "Homo sapiens".

Yudkowsky mengatakan AI dapat melenyapkan umat manusia jika kecerdasannya melampaui manusia, karena AI disini dapat mengembangkan nilai dan tujuan yang berbeda dengan manusia.

Pakar terkemuka lainnya mengatakan AI dapat "menghancurkan peradaban" termasuk miliarder Elon Musk dan ilmuwan Inggeris Stephen Hawking - meskipun keduanya tidak mengatakan semua manusia akan musnah pada tahun 2030.

Musk telah lama membunyikan alarm tentang AI, dan belum lama ini mengingatkan AI dapat menghancurkan peradaban - meskipun mensuggest AI tidak akan sepenuhnya memusnahkan manusia, karena kita adalah bagian menarik dari alam semesta. Dia mengklaim AI akan menjadi lebih cerdas ketimbang manusia pada tahun 2030.

Dr Hawking sebelumnya mengingatkan AI dapat lepas landas dengan sendirinya dan mendesain ulang dirinya sendiri dengan kecepatan yang terus meningkat yang akan sulit diimbangi oleh manusia, yang dalam hal ini dibatasi oleh evolusi biologis.

Kita mungkin menghadapi ledakan kecerdasan yang pada akhirnya menghasilkan mesin yang kecerdasannya melebihi kecerdasan manusia, demikian Hawking.

Keempat, meningkatkan perekonomian global

Para ahli juga berpendapat AI dapat meningkatkan perekonomian global lebih besar lagi pada tahun 2030, atau lebih dari nilai gabungan ekonomi India dan China dan naik seperlima dibandingkan dengan level perekonomian dunia saat ini.

Prediksi tsb dibuat oleh analis yang bekerja di firma akuntansi Big Four PwC, yang berbasis di London.

Mereka mengatakan AI akan mendorong pengembangan produk yang lebih ditingkatkan dan dipersonalisasi, yang akan memicu ledakan yang digerakkan oleh konsumen.

PwC mengatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini : Penelitian kami juga menunjukkan bahwa 45% dari total keuntungan ekonomi pada tahun 2030 akan datang dari peningkatan produk, yang merangsang permintaan konsumen. Ini karena AI mendorong variasi produk yang lebih besar, dengan peningkatan personalisasi, daya tarik, dan keterjangkauan dari waktu ke waktu -- lih Rob Waugh dailymail.co,uk dalam https://tinyurl.com/2g3nzlhg

Kelima, memecahkan krisis energi

Ada juga yang merasa yakin AI dapat membantu menyelesaikan krisis energi dunia pada tahun 2030.

Krisis energi terbaru dipicu oleh banyak kombinasi dari perang Ukraina, yang menyebabkan pemblokiran impor bahan bakar fosil dari Rusia, dan lonjakan permintaan yang tiba-tiba selama pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.

Ada juga krisis energi terpisah yang berupaya mengalihkan produksi energi secara bertahap ke sumberdaya terbarukan untuk membatasi pemanasan global.

Sam Altman, pendiri OpenAI, yang mengembangkan ChatGPT dan berbasis di San Francisco, California, mengatakan pada tahun 2030 AI akan menyelesaikan krisis energi.

Dalam serangkaian cuitan di Twitter, dia berkata masa depan manusia bisa sangat cemerlang sehingga sulit bagi kita untuk membayangkannya.

Pendapat dasar Altman tentang ini adalah kita akan memiliki kecerdasan dan energi tak terbatas, dan semua itu akan terbuka. Kita akan memilikinya sebelum dekade ini berakhir.

Dia mensuggest AI akan melakukan ini dengan membantu mengembangkan fusi nuklir, cara membuka kunci energi dari atom untuk digunakan dan itu tidak menghasilkan limbah nuklir yang berumur panjang. Kehancuran di fasilitas ini hampir mustahil.

Akhir tahun lalu para ilmuwan di Laboratorium Nasional Lawrence Livermore di California membuat terobosan dalam mengembangkan sistem ini dengan memicu reaksi fusi nuklir yang menghasilkan perolehan energi bersih.

Keenam, mencapai kecerdasan seperti manusia

Kaum optimistik lainnya memprediksi AI dapat mencapai kecerdasan seperti manusia pada tahun 2030.

Di antara yang membuat prediksi tsb adalah mantan insinyur Google, Ray Kurzweil, seorang futuris terkenal yang mengklaim ramalannya memiliki tingkat keberhasilan prediksi sebesar 86 persen.

Saat berbicara di sebuah konferensi di Austin, Texas, pada tahun 2017, dia berkata: tahun 2029 adalah tahun yang konsisten yang telah diprediksinya ketika AI akan lulus tes Turing atau ujian penentu yang valid apakah AI dapat mencapai tingkat kecerdasan manusia.

Kurzweil sebelumnya mengatakan pada tahun 2014 komputer akan impas dengan manusia, dimana dalam sosok AI, ia sekarang dapat menggoda, joking atau bikin lelucon, dan bercerita kepada kita.

Tapi tak kurang ada kekhawatiran yang meningkat AI akan menyebabkan ribuan redundansi atau mengkopi banyak pekerjaan manusia karena perusahaan mulai menggunakan teknologi untuk mengisi posisi yang pernah dikelola oleh orang. Profesi, terutama yang berisiko, termasuk mereka yang bekerja sebagai paralegal, asisten pribadi, dan penerjemah.

Ketujuh, memprediksi masalah medis

Dalam perawatan kesehatan, pada dekade 2030 AI dapat memprediksi masalah sebelum masalah kesehatan itu datang melibas dan/atau mencederai manusia, demikian pakar AI Simon Bain, pendiri dan CEO perusahaan perangkat lunak OmniIndex, yang berbasis di San Jose, California.

Bain percaya masa depan AI akan menjadi layanan yang dibangunkembangkan untuk menjawab kebutuhan spesifik.

Namun dia menambahkan, ini akan sangat berbeda dengan AI sekarang, seperti ChatGPT.

Bain berkata pada tahun 2030, AI dapat memprediksi masalah perawatan kesehatan di masa depan melalui spesialis dengan menggunakan alat yang digunakan spesialis.

Itu karena di masa yad AI akan menjadi layanan yang secara langsung menjawab kebutuhan spesifik kita dengan cara yang cepat dan mudah. Kita mengatakan saja apa yang kita inginkan, dan AI akan memberikannya kepada kita.

Ditambahkannya masa depan itu tidak boleh didasarkan pada AI generatif arus utama saat ini seperti ChatGPT atau Bard Google (chatbot kecerdasan buatan generatif untuk percakapan yang dikembangkan google), karena keduanya hanya menggunakan teknologi untuk memuntahkan konten dan menggunakannya kembali.

Mengapa tidak menyingkirkan lukisan Monalisa saja misalnya untuk membuat lukisan serupa namun unik dalam jumlah tak terbatas?

Meskipun itu mungkin menarik dan mengesankan dan menghasilkan lukisan yang waw, itu akan sia-sia. Dan itu berbahaya karena hanya memuntahkan kesalahan, prasangka, dan menunjukkan keterbatasan pengetahuan sejarah kita sendiri.

Kedelapan, menjaga orangtua kita yang sudah renta

Dalam dekade berikutnya, kecerdasan buatan dapat mengambil banyak peran dalam merawat orangtua.

Heather Delaney, pendiri firma humas yang berbasis di London, melalui perusahaan teknologi Gallium Ventures, membuat prediksi sambil menunjuk munculnya bot perawatan seperti ElliQ.

Robot - yang terlihat seperti lampu laptop - dapat membantu memerangi kesepian di usia tua dan membuat orang tetap up to date di kalender keseharian mereka.

AI disini bekerja dengan mempelajari minat dan keinginan seseorang serta rutinitas sehari-harinya untuk menentukan kapan mereka mengajukan pertanyaan atau secara proaktif menyarankan aktivitas yang mungkin mereka sukai, juga mengingatkan orangtua tentang jadwal harian mereka dan kapan harus minum obat apa pun, membantu memastikan bahwa mereka tidak melewatkan satu pun itu.

Delaney berharap semakin meningkatnya desain teknologi untuk membantu, mendukung, dan secara umum meningkatkan kualitas hidup orangtua.

Rumah jompo akan lebih mengandalkan teknologi AI untuk memantau dan menilai kesehatan dan kesejahteraan komunitas mereka, sementara mereka yang tinggal di rumah pribadi mereka sendiri akan lebih bergantung pada teknologi AI untuk memelihara rumah mereka dan menjaga kesehatan mereka.

Seiring perjalanan waktu, teknologi ini diperkirakan akan berkembang melampaui robot ElliQ yang sekarang ini bernilai US $ 250 (Rp 3.896.250).

Orang yang sudah tua renta juga akan lebih mungkin menerimanya, karena mereka tumbuh dengan teknologi, tidak seperti sebagian besar generasi sekarang yang lebih cenderung menghindari perangkat.

Itulah delapan hal yang dapat diidentifikasi dari perkembangan AI sekarang. Terlihat bahwa pesimisme dari sejumlah akhli tak menghentikan kita untuk percaya bahwa AI di tangan yang tepat akan sangat memajukan umat manusia secara global.

Adalah wajar kita sangat membutuhkan AI untuk mendampingi kita dalam memecahkan masalah pelik yang datang silih berganti. Planet bumi yang kini dihuni kl 8 milyar jiwa tak mungkin tenteram dan damai begitu saja. Dunia senantiasa bergolak seperti perang Ukraina sekarang, ancaman pemanasan global yang belum bisa diatasi sepenuhnya, krisis energi, krisis pangan, pencemaran dahsyat lingkungan, pandemi global, ancaman nuklir dst, bahkan ancaman terkait genetika manusia, betapa masih banyak orang yang terlahir cacad karena masalah gen, mulai dari bibir sumbing, terlahir idiot, hingga LGBT. 

Kita percaya, pada batas tertentu mutasi gen seperti itu yang sangat menyengsarakan anak manusia dapat dihentikan dengan bantuan AI. Semua pasangan dapat di-check sebelumnya dengan bantuan AI, sejauh ada temuan yang kemudian dapat disolusikan, maka akan ada perlakuan khusus terhadap mereka agar tak menghasilkan keturunan yang aneh-aneh karena mutasi gen yang tak normal seperti masa-masa sebelumnya.

Akhirnya, tidak tertutup kemungkinan penyakit kanker yang belum bisa diatasi hingga sekarang, di waktu yad di saat AI sudah membantu kita sepenuhnya untuk mengatasi masalah kesehatan, ditemukan solusi luarbiasa yang akan menghentikan penyakit ganas ini selama-lamanya.

Joyogrand, Malang, Mon', May 22, 2023.

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (AI). Foto : Lon Tweeten, time.com
Ilustrasi Kecerdasan Buatan (AI). Foto : Lon Tweeten, time.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun