Juga dalam acara dansa, tidak ada ruang perbedaan bagi setiap orang. Karena semua yang hadir dalam acara tsb, menyatu dalam musik dan tarian.
Tak ada pesta di Timtim tanpa dansa. Hal unik disini adalah orang-orang Timtim akan menyesal, bila dalam acara apa pun tidak ada dansa.
Meskipun ada sebagian warga yang tidak tahu dansa. Namun, itu bukan kekecualian. Kisah mereka dalam acara tertentu adalah dansa. Karena sedari kecil, mereka sudah mengenal budaya ini.
Dansa itu bebas dan bertanggungjawab. Artinya, siapa pun yang hadir dalam acara tsb harus dansa, bila diminta oleh orang lain. Tidak peduli si A, B, C dst adalah suami, isteri, atau pun pacar orang lain. Karena budaya ini bebas, tetapi tentu dalam koridor bertanggungjawab sebagai makhluk yang berakal budi.
Demikian potret budaya dansa di Timtim, semoga bermanfaat dalam memaknai sejarah perjalanannya, dan bermanfaat bagi kepariwisataan Indonesia dan Asean. Setidaknya budaya ini dapat dipergelarkan pada KTT Asean 10-11 Mei yad di Labuan Bajo, Flores, NTT, Indonesia.
Joyogrand, Malang, Mon', May 01, 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H