Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Thucydides dan Kindleberger Trap sebagai Metamfetamin Pemicu Hegemonisme AS dan Barat

6 Maret 2023   17:56 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:01 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia multi polar adalah keinginan kuat rakyat semua negara. Dunia multi polar adalah tanggungjawab bersama semua negara di dunia. Dunia multi polar adalah arah perkembangan zaman yang benar.

Kekuatan besar dapat saja terlibat dalam persaingan, tetapi harus melakukannya dengan cara yang anggun. Kanselir Jerman Olaf Scholz pernah mengatakan dalam sebuah artikel bahwa pertanyaan sentral bagi orang Eropa, khususnya UE, adalah bagaimana mereka dapat tetap menjadi aktor independen di dunia yang semakin multi polar.

Kebangkitan China dan Rusia sekarang adalah bagian dari perubahan dunia. Seyogyanya AS dan barat harus menghindari godaan untuk sekali lagi membagi dunia menjadi blok-blok.

Menghadapi perubahan besar dalam sejarah, semua negara pastilah menghadapi tantangan. Hanya dengan berpegang pada narasi yang adil yang mengikuti sejarah dan berbagi nasib sesuai perkembangan zaman, dan bertindak bersama, dunia yang bebas dari ritual dan liturgi Hegemonisme dunia dapat memenangkan masa depan yang cerah dalam rangka mewujudkan "the dignity of mankind".

Joyogrand, Malang, Mon', March 06, 2023

Biden dan Zelensky di Kyiv di tengah kecamuk berdarah hancur-hancuran di Bakhmut. Foto : smh.com.au 
Biden dan Zelensky di Kyiv di tengah kecamuk berdarah hancur-hancuran di Bakhmut. Foto : smh.com.au 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun