Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kemiskinan Eksistensial dalam Ritual dan Liturgi Kapitalisme Global

4 Maret 2023   15:28 Diperbarui: 4 Maret 2023   15:32 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sadarlah untuk segera menghentakkan diri dari pseudo-kehidupan seperti ini. Kembalilah ke dunia otentik kita di kefanaan. Dengarlah cericit burung di pagi hari, nikmati breakfastmu, nikmati kebersamaanmu kemarin dengan doi dan anak-anak, nikmati keindahan hidup dalam ulah, keceriaan alami dan desah nafasnya. Tak perlu heboh ketika pemanjat sosial dan selebriti politik dan selebriti agama bikin heboh seakan berpesta alami. Sadarlah, mereka sedang berkompetisi sengit dengan iringan neoliberalisme yang tak perlu lagi kita amini.

Joyogrand, Malang, Sat', March 04, 2023

Cover buku laris The Burnout Society, karya Byung-Chul Han. Foto: sup.org
Cover buku laris The Burnout Society, karya Byung-Chul Han. Foto: sup.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun