Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Leopard 2, Challenger 3 dan M1 Abrams dalam Konflik Rusia Vs Nato dengan Proxy Ukraina

27 Januari 2023   16:55 Diperbarui: 27 Januari 2023   16:57 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia yang telah terlebih dahulu mengancam Nato dengan nuclear alert sepertinya tak ambil pusing dengan seberapa jauh Nato akan menghadapinya di mandala Ukraina. Benar, dalam putaran pertama operasi khusus Rusia itu, Rusia terkendala dengan taktik Ukraina yang ternyata banyak dibantu oleh operator-operator barat yang sudah cukup lama bekerja untuk militer Ukraina. Rusia terpaksa mundur dari Kyiv seraya mendeklarasikan Donetsk dan Luhansk sebagai republik merdeka dan bebas dari cengkeraman Neo Nazinya Ukraina.

Rusia merasa bebas menyatakan bahwa rakyat Donetsk dan Luhansk yang berbahasa Rusia telah melakukan referendum yang memenuhi syarat hukum internasional. Dan yang terpenting, Rusia sudah mengirim pesan bahwa Ukraina bukanlah bagian barat dan harus membaratkan diri sesuai keinginan AS dan barat yang ingin mencengkeram Ukraina dalam genggaman barat agar pengaruh Rusia selesai di tanahnya sendiri. Ukraina adalah Rusia dari masa ke masa mulai zaman Tsar hingga zaman now. Titik.

MBT Challenger 3. Foto : army.mod.uk
MBT Challenger 3. Foto : army.mod.uk

Bagi AS dkk perang dingin pasca PD II sepertinya belumlah berlalu. Sejak Rencana Marshal dilaksanakan di Eropa Barat tak lama setelah PD II, Uni Soviet telah berpisah jalan dengan dunia barat, dimana Soviet tidak sepakat dengan perjanjian Bretton Woods pada 1944, dengan konsekuensi logis Soviet tidak bergabung di dalam IMF. Perhitungan Soviet didasarkan pada perilaku negara-negara yang acc dengan perjanjian moneter itu yang telah menetapkan mata uang US $ sebagai acuan moneter dunia. Ratifikasi Bretton Woods meski terjadi kemudian, tapi tanpa Soviet.

Menghadapi Soviet yang kekuasaannya juga menguat dan pengaruh teritorialnya telah meluas, AS mengambil peran sebagai bosnya kubu kapitalis. Bangkitnya AS pasca perang sebagai kekuatan industri, moneter dan militer terkemuka di dunia adalah sesuatu yang given, dimana daratan AS tidak tersentuh oleh perang, baik PD I maupun PD II. Sementara Eropa barat dan Uni Soviet berantakan pasca perang mulai PD I hingga PD II. Kekuatan Inggeris dan Perancis  pudar, Jerman rata dibagi kedalam 4 zona pengawasan yi zona AS, Soviet, Inggeris dan Perancis.

Pasar global ketika itu, memberi AS kebebasan bertindak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam urusan ekonomi global. Surplus perdagangan, membuat AS lebih mudah untuk berinvestasi dan mengirim tentara ke luar negeri dimanapun. Karena negara-negara lain seperti Inggeris dan Perancis tidak lagi bergigi untuk dapat memanage pengaruhnya di imperium lama, AS sangat leluasa memutuskan apa, mengapa, kapan dan bagaimana harus campur tangan di pentas global. Sementara, US$ terus berfungsi sebagai kompas untuk memandu kesehatan ekonomi dunia. Dan yang terpenting ekspor ke AS dalam tatanan global pasca PD II itu adalah tujuan utama untuk mengembangkan ekonomi AS. Ini tak ubahnya Pax Romana di masa lampau.

Meski dunia now sudah banyak berubah. AS sepertinya tak ambil pusing. Akulah adidaya dunia, demikian ego AS.

RRC kini telah menjadi kekuatan ekonomi dunia setelah AS, menyusul Rusia pasca bubarnya Uni Soviet pada 1991. Dan di Amerika latin sendiri ada Brazil yang no bergabung dengan aliansi Nato, tapi yes bergabung dengan BRICS. Afsel pun demikian, no dengan Nato, tapi yes dengan BRICS.

BRICS sepakat sudah saatnya hegemoni US$ disudahi pasca krisis Ukraina. Sudah saatnya dunia mengatasi ketidakadilan dalam sistem ekonomi, keuangan dan perdagangan internasional yang ada dan untuk mencari reformasi dan penyesuaian dalam tatanan ekonomi global untuk mengatasi kekhawatiran yang sah dari negara-negara berkembang.

Bretton Woods adalah masa lalu yang pahit yang melahirkan hegemonisme AS dan barat, demikian juga mata uang mengambang sekarang yang meski sudah meninggalkan Bretton Woods tapi tetap bertumpu pada US$ sebagai acuan alat pembayaran dunia.

Provokasi barat terkini dalam rangka pelestarian hegemonisme barat adalah kesempatan bagi Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun