Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jokowi dan Visi Indonesia Jaya 2045

29 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 29 Desember 2022   13:09 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi di depan tenda usai memimpin seremoni Kendi Nusantara di Sepaku, Kalimantan timur. Foto : nasional.kompas.com

Diharapkan, keberadaan IKN selaku ibukota negara yang baru ke depan mampu mengurangi kesenjangan populasi di Indonesia. Sebagaimana diketahui, sebanyak 56 persen populasi penduduk Indonesia berpusat di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta. Padahal, Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di berbagai penjuru nusantara.

Pemindahan ibukota negara ke Kalimantan timur diprediksi bisa berimbas pada pemerataan ekonomi. IKN adalah magnitudo itu yang diharapkan dapat menarik 58 persen perputaran ekonomi yang ada di Pulau Jawa yang membuat ke-17.000 pulau di negeri ini tidak semuanya berkiblat ke Jawa, dan beban Pulau Jawa, khususnya Jakarta, tidak semakin berat.

APBN akan digunakan untuk membangun kawasan inti IKN. Kawasan inti yang dimaksud adalah kompleks Istana Kepresidenan dengan gedung-gedung kementerian yang akan dibangun di tahap awal. Estimasi Jokowi, biaya yang dibutuhkan untuk membangun kawasan inti IKN setara dengan 20 persen dari total anggaran yang diperlukan untuk membangun kawasan IKN. (lih nasional.kompas.com https://tinyurl.com/2nrqbf97).

Dengan penyebaran pembangunan di luar java sentris, maka sekarang ini banyak warga yang optimistis Indonesia Jaya akan terwujud 2045 yad yi pada ultah RI yang ke-100 atau 1 abad pertama Indonesia merdeka.

Meski ekonomi nasional kelimpungan ketika wabah Covid-19 yang dituding dari Wuhan China dinyatakan resmi merangsek Indonesia tmt Maret 2020, bahkan sebelum wabah itu melanda, ekonomi jatuh ke arah resesi pertamanya sejak krisis keuangan Asia tahun 1997-98. Pandemi memang semakin melandai di penghujung 2022 ini, tapi dinamika zaman pasca mundurnya AS dari Afghanistan seakan kesinambungan pandemi lain, yi pergolakan di mandala Eropa tmt 24 Pebruari 2022 dimana Rusia melancarkan operasi khusus di Ukraina dan masih berlangsung hingga sekarang. Perang Rusia vs Ukraina yang diboncengi Nato berdampak besar terhadap perekonomian dunia. Diperkirakan dari tonase energi dan peralatan militer yang hangus di mandala Eropa sekarang, tahun 2023 yad dunia bakal ditimpa resesi berat.

Tapi dengan garis lurus keyakinan Jokowi yang di tangan Luhut salah satu orang kepercayaannya berhasil memvaksinasi kl 75% bangsa ini dari jumlah total kl 275 juta populasi Indonesia, maka mewujudkan IKN ibaratnya kini hanya tinggal mengayuh perahu yang sudah disepakati bangsa yi bagaimana semuanya itu menjadi kenyataan.

Jokowi memang terkesan ambisius, tapi fokus membangun infrastruktur yang sangat dibutuhkan dan pandai menarik investor asing. Itu justeru branding utama sang pemimpin. Kalaupun Jokowi impulsif, tidak sabar dengan para ahli dan lebih memilih meluncurkan inisiatif yang menarik perhatian daripada mendorong reformasi yang keras, tapi langkah politiknya yang santun selalu bisa mengakomodasi perbedaan pandangan dengan lawan terkeras sekalipun. Tak heran IKN menggelinding mulus.

Bisa saja orang mengatakan Jokowi adalah sekumpulan kontradiksi, katakanlah proyek tol laut atau proyek revolusi mental pada periode pertama kepemimpinannya. Tapi kontradiksi itu kemudian diakomodirnya dengan langkah politik yang piawai. Maka tol laut dan revolusi mental yang menggantang asap itu dilupakan orang. Yang terpenting dan pragmatis baginya kemudian adalah perut rakyat dan pemerataan pembangunan, sedangkan keadilan dan merepair personalitas para poliyo dan anak bangsa perlu waktu dan bukan harus saban hari diperdebatkan tak berujung.

Jokowi berjuang untuk memenuhi harapan rakyat. Jangan sampai rising expectation berubah jadi menurunnya harapan masyarakat. Taruhannya yang tinggi untuk Indonesia adalah bisa menciptakan pekerjaan yang cukup layak untuk populasinya yang berkembang pesat atau mengambil risiko dividen demografis yang selalu dibangga-banggakan itu menjadi bom waktu demografis.

Dari Tokyo hingga Washington, pemerintah asing juga mengandalkan Jokowi untuk membangun Indonesia menjadi kekuatan yang lebih kaya dan aktif secara diplomatis yang dapat membantu mengimbangi China yang semakin dominan di Asia. Tapi harapan dunia maju itu terlalu mendikte, yang membuat Jokowi malah semakin dekat dengan China. Bukan apa-apa, tapi justeru karena hegemonisme dunia majulah yang dilokomotifi dunia barat yang selalu mendiktekan keinginannya yang membuat Jokowi semakin dekat ke China seperti terbukti dari bantuan vaksin Sinovac selama pandemi Covid-19, termasuk membangun infrastruktur vital seperti rintisan kereta peluru Jakarta-Bandung dalam perkeretaapian modern zaman now dll.

Saat Jokowi memulai kekuasaannya dari awal yang sederhana di sebuah pertukangan kayu di Solo, ia berjanji untuk mengubah prospek Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi tingkat kemiskinan, dan membangun sistem politik yang melayani rakyat, dan bukan melayani yang berkuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun