Yang terpenting bagi kita sekarang adalah membangun katakanlah pasukan pertahanan cyber yang mumpuni. Situs web kita jangan lagi open source seperti sekarang. UU Perlindungan Data Pribadi segera disahkan agar ada payung hukum yang pas untuk menindak para peretas tak bertanggungjawab.Â
Pasal-pasalnya jangan lagi pasal karet seperti pasal tentang blasphemy. Nanti semua orang malah bisa dituding peretas. Dan para operator harus ditekan sekuat mungkin karena selalu saja ada telpon tak dikenal melakukan miskol dan mengirim pornografi serta mengemis bantuan kepada kita.Â
Sadarlah para operator kita sejauh ini hanya bisa menjual kuota mahal setinggi langit, tapi giliran menjaga keamanan data pribadi user, para operator ini ntah Telkomsel, IM3, XL dst tak mau tahu. Ee mereka malah menjual data pribadi user kepada peretas seperti kasus Denny Siregar beberapa waktu lalu. Bagaimana nggak kualat.
Biarkan Bjorka on the stage sejauh dia membobol sesuatu yang hidden tapi forbidden dalam arti kedaulatan hukum. Karena hanya Bjorka dan sebangsanyalah yang mampu melakukan itu demi transparansi negara agar negeri ini bisa berkeadilan yang benar dan bukan menutup-nutupi sesuatu yang salah seakan itulah kebenaran abadi, padahal prett.
Kalaupun Bjorka mau ditangkap silakan kalau sudah ketemu jejak digitalnya, tapi harus professional dong dan jangan sampai salah tangkap lagi. Kasihan kambing merah, ee hitam.
Joyogrand, Malang, Fri', Sept' 16, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H