Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Pendistribusian MinyaKita di Daerah Belum Optimal

14 September 2022   19:05 Diperbarui: 15 September 2022   06:38 1860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minyak goreng kelas premium Filma yang sulit beringsut turun. Foto : Parlin Pakpahan.

Sedangkan retailer-retailer medium apalagi yang besar terkesan kuat sepertinya mengharamkan untuk menjual MinyaKita, meski sudah tahu minyak curah rakyat itu sudah diupdate pembuatannya. Kemasannya sudah pantas, juga sudah memakai stiker Halal Indonesia, termasuk info tentang kandungan MinyaKita seperti energi, lemak, karbohidrat dll, dan di atas segalanya sudah ada izin dari BPOM.

Hanya minyak goreng kelas premium Camar yang bersedia beringsut turun. Itupun harga promosi. Foto : Parlin Pakpahan.
Hanya minyak goreng kelas premium Camar yang bersedia beringsut turun. Itupun harga promosi. Foto : Parlin Pakpahan.

Kemasan MinyaKita tak kalah dengan kemasan minyak goreng premium yang justeru kelewat banyak pernak-perniknya. Dan gincu tebal kelas premium itu harganya pernah dipatok gila-gilaan, meski kemudian atas nama promosi diturunkan menjadi Rp21.000 atau Rp24.000 per liter. Tapi mereka takkan pernah bisa sampai ke harga HET.

Akhirnya ini semua berpulang kepada pemerintah pusat untuk dapat memotivasi bakal produsen yang mau berinvestasi menjadi produsen minyak goreng rakyat dan serius dalam memproduksi MinyaKita. Dan di atas segalanya pemerintah tentu harus sigap menegur pemda di seantero Indonesia agar serius mensukseskan program MinyaKita. Mereka kan punya data bagaimana mendistribusikan MinyaKita di wilayahnya dan mempunyai aparat pelaksana yang seharusnya mampu memantau apakah retailer-retailer medium sudah mematuhi ketentuan pemerintah atau mereka lebih memilih menghantam rakyat agar tetap mengkonsumsi minyak goreng kelas premium yang tak pernah mau beringsut banyak dari harga jual tertingginya itu.

Kalau matarantai logistik ini tak segera diperbaiki apalagi membiarkan banyak pemda yang "mbulet" dan masa bodoh dengan ancaman inflasi terhadap perekenomian kita, maka ini jelas akan memicu inflasi nasional kita, meski MinyaKita telah di depan hidung wong cilik.

Minyak goreng kelas premium Bimoli dengan harga yang sulit beringsut turun. Foto : Parlin Pakpahan.
Minyak goreng kelas premium Bimoli dengan harga yang sulit beringsut turun. Foto : Parlin Pakpahan.

Joyogrand, Malang, Wed', Sept' 14, 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun