Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Ratu Elizabeth II yang Meninggal pada Usia 96 Tahun

9 September 2022   16:35 Diperbarui: 9 September 2022   17:45 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah wawancara yang diizinkan Elizabeth, sang ratu kemudian dikritik ketika dia menunggang kuda dengan Andrew, dalam sebuah showmanship dukungan buat puteranya, beberapa hari setelah Andrew mengumumkan dia mundur. Beberapa minggu kemudian, Andrew menghadiri makan siang Natal tahunan ratu di Istana Buckingham.

Masalah hukum Andrew tidak berakhir di situ. Pada Agustus 2021, Giuffre menggugat Andrew di Manhattan, dengan tuduhan perdagangan dan penyerangan seksual ketika dia berusia 17 tahun. Perilaku Duke of York sekali lagi dikaitkan dengan ratu, karena dia digambarkan bersembunyi di tanah milik ibunya untuk melarikan diri. Giuffre dan Andrew akhirnya mencapai kesepakatan damai pada Pebruari 2022.

Tahun-tahun terakhir sang ratu juga ditandai dengan kehilangan pribadi dan pergolakan keluarga, serta tantangan untuk membantu membimbing Inggeris melalui permulaan Covid-19. Pada April 2020, Elizabeth dipuji karena kemampuannya meyakinkan dan menyatukan orang setelah dia menyampaikan pidato yang mengharukan dan emosional di tengah ketidakpastian dan dislokasi pandemi. Ini baru kelima kalinya dia memberikan pidato khusus kepada bangsa.

"Kita harus merasa nyaman sementara kita masih memiliki lebih banyak untuk bertahan, hari-hari yang lebih baik akan kembali," katanya dalam sambutannya. "Kita akan bersama teman-teman kita lagi; kita akan bersama keluarga kita lagi; kita akan bertemu lagi."

Itu adalah periode yang dianggap sebagai "annus horribilis" lain bagi ratu, sebagian karena cucunya Pangeran Harry dan isterinya, Meghan Markle, menyatakan pada Januari 2020 bahwa mereka mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan. Keduanya bekerja untuk mengejar kebebasan finansial dan karenanya pindah ke Amerika.

Pada Maret 2021, Duke dan Duchess of Sussex mengungkapkan dalam wawancara mengejutkan dengan Oprah Winfrey bahwa seorang anggota keluarga kerajaan telah menyatakan keprihatinan rasis sebelum putera mereka, Archie, lahir, disusul pengungkapan luarbiasa lainnya.

Ratu kemudian mengeluarkan pernyataan melalui Istana Buckingham yang mengatakan : "Seluruh keluarga sedih mengetahui sepenuhnya betapa menantangnya beberapa tahun terakhir bagi Harry dan Meghan. Isu-isu yang diangkat, khususnya ras, sangat memprihatinkan. Sementara beberapa ingatan mungkin berbeda, mereka akan direspon sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi."

Tak lama setelah wawancara Harry dan Meghan ditayangkan, Pangeran Philip, Duke of Edinburgh suami tercinta ratu selama 73 tahun, meninggal pada 9 April pada usia 99. Gambar Elizabeth duduk sendirian di pemakaman yang diadakan dalam skala yang relatif kecil sesuai dengan Prokes Covid-19 , dipandang sebagai salah satu momen paling pedih, dan menjadi simbol kesepian dan kesedihan kehilangan orang yang dicintai selama pandemi virus corona.

Sang ratu pernah menggambarkan sang duke sebagai "kekuatan dan keteguhannya" dalam pidato perayaan ulang tahun ke-50 atau pernikahan emas pasangan itu pada 20 November 1997. "Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian, tetapi dia yang sederhana itu telah menjadi kekuatan saya dan tinggal bersama saya selama bertahun-tahun, demikian Elizabeth.

Sang ratu tetap menjadi pemimpin yang sangat dicintai sepanjang tahun-tahun terakhir hidupnya. Pada tahun 2012, tahun Jubilee Berlian atau tahun ke-60 sebagai ratu dan ketika London menjadi tuan rumah Olimpiade, Elizabeth mendapat peringkat persetujuan di Inggeris sebesar 90%, yang dikatakan sebagai rekor tertinggi sepanjang masa. Pada Pebruari 2017, pada Jubilee Sapphire-nya atau tahun ke-65 bermahkota kerajaan Inggeris, dia masih memerintah dengan peringkat persetujuan sebesar 80%.

Itulah rangkuman yang dapat saya sarikan dari huffington post, washington post, the guardian, daily mail, telegraph dst. Tapi kenangan bagi saya selaku warga Indonesia, Ratu Elizabeth II adalah segala-galanya, sebab Ibunda saya juga bernama Elizabeth. Boleh jadi ompung saya adalah pengagum Ratu Elizabeth II yang sudah memerintah Inggeris sejak 1953.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun