Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Ratu Elizabeth II yang Meninggal pada Usia 96 Tahun

9 September 2022   16:35 Diperbarui: 9 September 2022   17:45 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elizabeth juga memainkan peran diplomatik penting, dan dilaporkan sebagai kepala negara yang paling sering bepergian dalam sejarah, dengan membawa upaya diplomatiknya ke seluruh dunia.

Di antara pertemuannya yang paling berkesan dan sukses adalah perjalanan kenegaraan pada 2011 ke Irlandia. Itu adalah kunjungan pertama seorang Ratu Inggeris ke Irlandia dalam 100 tahun, dan dipandang sebagai isyarat simbolis rekonsiliasi antara kedua negara. Niat baik sang ratu, dan "kata-kata dan sikapnya" selama kunjungannya, "hampir dipuji secara universal" oleh politisi Irlandia dan masyarakat umum, demikian laporan The Guardian saat itu.

Meski dikenal patuh, sang ratu terkadang menunjukkan sisi yang lebih berani, seperti saat mendiang Raja Abdullah dari Arab Saudi mengunjungi perkebunan Balmoral miliknya di Skotlandia pada 1998. 

Sir Sherard Cowper-Coles, mantan Dubes Inggeris untuk Arab Saudi, menulis dalam memoarnya bagaimana Elizabeth bertanya kepada putera mahkota saat itu apakah dia ingin mengunjungi propertinya. Dia setuju dan Abdullah segera menemukan dirinya di kursi penumpang Land Rover di sebelah sang ratu.

"Yang mengejutkan, Ratu naik ke kursi pengemudi, memutar kunci kontak dan melaju," tulis Cowper-Coles. "Wanita belum diizinkan mengemudi di Arab Saudi, dan Abdullah tidak terbiasa dikemudikan oleh seorang wanita, apalagi seorang ratu."

Menunjukkan keinginan besar untuk mempromosikan kerukunan antar agama, Elizabeth, selaku kepala Gereja Anglikan, bertemu dengan lima paus, termasuk Paus Fransiskus, selama masa pemerintahannya. 

Ratu juga bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk Presiden AS Donald Trump, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, pemimpin Soviet Nikita Khrushchev dan diktator Rumania Nicolae Ceauescu - kunjungan yang menurut ratu digambarkan sebagai "tiga hari terburuk dari hidupnya."

Apa yang dilambangkan ratu - tidak hanya untuk Inggeris Raya, tetapi untuk seluruh persemakmuran dan jelas seluruh dunia - adalah yang terbaik dari Inggeris. Pendahulu Trump, Presiden Barack Obama yang berkunjung ke istana Buckingham pada 2011 dan Kastil Windsor pada 2016, mengatakan kepada BBC bahwa Ratu Elizabeth II adalah tuan rumah yang "menawan" dan "ramah".

Elizabeth tidak bebas dari kritik selama pemerintahannya. Dia mengalami gelombang republikanisme di Inggeris, Ausie dan di tempat lain selama beberapa dekade. Utamanya di internal Inggeris yang sebagian kecil politisinya pernah menyuarakan dihapuskannya sistem monarki dan politisi Ausie yang pernah menyoal pakah Ausie jadi republik saja atau ikut persemakmuran di bawah ratu.

Elizabeth juga disorot atas penanganannya dalam skandal pelecehan seksual yang melibatkan puteranya, Pangeran Andrew.

Virginia Giuffre mengatakan dia diperdagangkan oleh pebisnis yang dipermalukan Jeffrey Epstein dan pebisnis itu memaksanya berhubungan seks dengan Andrew pada tahun 2001, ketika dia masih remaja. Andrew dengan keras membantah tuduhan itu dan pada 2019 memberikan wawancara kepada BBC yang kemudian membawa bencana dimana ia tidak berhasil menarik simpati publik atas korban Epstein, bahkan menyensor pelecehan seksual yang dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun