Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mikhail Gorbachev Meninggal-Dikebumikan di Tengah Pergolakan Eropa Sekarang

3 September 2022   18:48 Diperbarui: 3 September 2022   19:06 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Vladimir Putin melayat membawa bunga mawar merah atas meninggalnya mantan pemimpin Soviet terakhir Mikhail Gorbachev. Foto : moscow.times.com

Gorbachev sendiri menahan diri untuk tidak berkomentar secara terbuka tentang perang tersebut, tetapi berpendapat pada tahun 2016, 2 tahun setelah Krimea dianeksasi Rusia, bahwa ketegangan di Eropa adalah kesalahan dari kecenderungan Kyiv terhadap Nato. Konflik ini bukan buatan Rusia. Ini berakar di Ukraina sendiri, demikian Gorbachev.

Di era Vladimir Putin, Gorbachev - sampai akhir hayatnya baru saja - berusaha untuk berjalan dengan hati-hati antara mendorong reformasi dan menjaga fondasinya di sisi kanan rezim. Menulis pada tahun 2016, Gorbachev dengan cekatan mencatat bahwa ada lagi perasaan besar di Rusia tentang perlunya perubahan di tengah kemunduran kembali ke otoritarianisme. Namun, dia memihak Moskow ketika ketegangan meningkat dengan Ukraina. (lih time.com https://tinyurl.com/2zecnozy).

Nama Gorbachev boleh saja menjulang tinggi di dunia barat, tapi di dalam negeri, dia akan ditetap dikenang sebagai tokoh yang menghancurkan kebesaran Rusia di bawah bendera Uni Soviet yang terbentang maha luas di 11 zona waktu dunia. Putinlah sekarang yang berkesempatan emas untuk mengubah tatanan global pasca perang Ukraina agar kubu sosialisme dan kubu kapitalisme menemukan titik equilibrium yang baru.

Kedua sistem tersebut sesungguhnya sudah mix. Tak ada itu pseudo-demokrasi kalaulah kapitalisme dan sosialisme yang sama-sama demokrasi menyadari bahwa sesungguhnya setiap sistem itu menganut welfare states. Kalaupun timbul konflik menghancurkan seperti sekarang di teater Eropa, itu hanya soal dominasi saja dengan menafikan kebesaran sistem pihak lainnya.

Kali ini pemimpin barat yang keblinger di bawah AS bisa merasakan rugi besar di Ukraina setelah babakan Afghanistan baru saja berakhir kemarin. Mau bertindak lebih jauh ke halaman depan Rusia di Ukraina, lha mereka baru sadar Rusia itu adalah kekuatan super untuk persenjataan nuklir dunia. Mau coba.

Bagaimanapun itu selamat jalan tokoh penghancur Tembok Berlin Mikhail Gorbachev. Dan Kionghi buat Presiden Vladimir Putin yang sudah mengajari barat tentang geopolitik baru yang dibutuhkan dunia ke depan ini yi kesetaraan tanpa dominasi apalagi gun boat policy seperti tempo doeloe.

Joyogrand, Malang, Sat', Sept' 03, 2022.

Mikhail Gorbachev Tokoh Penghancur Tembok Berlin. Foto : times.com
Mikhail Gorbachev Tokoh Penghancur Tembok Berlin. Foto : times.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun