Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mikhail Gorbachev Meninggal-Dikebumikan di Tengah Pergolakan Eropa Sekarang

3 September 2022   18:48 Diperbarui: 3 September 2022   19:06 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Vladimir Putin melayat membawa bunga mawar merah atas meninggalnya mantan pemimpin Soviet terakhir Mikhail Gorbachev. Foto : moscow.times.com

Tidak jelas apakah Gorbachev, yang dipuji karena membantu mengakhiri Perang Dingin, akan dihormati dengan pemakaman kenegaraan. Sangat kontras dengan sikap Kremlin pada kematian mantan Presiden Boris Yeltsin pada 2007. Ketika Yeltsin meninggal pada 2007, Putin segera membentuk komisi khusus yang bertugas mengatur pemakaman kenegaraan, mendeklarasikan hari berkabung nasional dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang. Semua saluran TV dan radio Rusia disarankan untuk membatalkan program hiburan dan diperintahkan untuk menyiarkan pemakaman secara langsung. Puluhan pejabat asing dan mantan pemimpin dunia hadir, termasuk mantan presiden AS Bill Clinton dan George W. Bush, mantan PM Inggeris John Major dan mentan PM Kanada Jean Chrtien serta mantan Presiden Jerman Horst Koehler.

Sementara itu, Gorbachev tidak mungkin mendapatkan banyak tamu VIP asing di pemakamannya. Selain aura dalam negeri Gorbachev yang tidak memungkinkan itu, dimana banyak orang Rusia ambigu tentang warisannya, sebagian karena kesulitan dan kemiskinan tahun 1990-an, juga sikon teater Eropa saat ini sebagai akibat langsung dari perang Rusia Vs Ukraina yang diback-up Barat. Sebagai pembalasan atas sanksi barat, yang dikenakan pada Rusia, Moskow telah melarang ratusan pejabat asing memasuki Rusia. Daftar panjang pemimpin dunia yang saat ini dilarang masuk Rusia, antara lain Presiden AS Joe Biden, Menlu AS Antony Blinken dan Menhan Lloyd Austin, PM Inggeris Boris Johnson dan pendahulunya Theresa May, serta kemungkinan penggantinya Liz Truss, PM Jepang Fumio Kishida, PM Kanada Justin Trudeau dan banyak lainnya.

Meski Jubir Peskov mengatakan akan ada elemen pemakaman kenegaraan seperti penjaga kehormatan dan upacara perpisahan, dimana negara akan membantu pengorganisasiannya, tapi tanpa adanya penjelasan atau rincian tentang itu, maka upacara dimaksud tentu berbeda dari upacara pemakaman kenegaraan yang biasa dilakukan.

Di internal Rusia, Gorbachev, bagaimanapun, akan tetap dilihat sebagai orang yang membawa runtuhnya prestise dan kekuasaan era Soviet, mengkhotbahkan reformasi sambil melindungi pengaruhnya sendiri. Publik Rusia menganggapnya sebagai orang bodoh yang mewujudkan eksperimen gagal dengan komunisme dan upaya reformasi yang utopis.

Dalam jajak pendapat 2017, 30% orang Rusia mengatakan mereka marah atau tidak suka padanya, dan 13% mengatakan mereka merasa jijik atau benci padanya. Bagi banyak orang, dia adalah pertanda akhir dari kebesaran Rusia.

Putin memiliki hubungan yang rumit dengan Gorbachev, yang bertanggungjawab atas Soviet saat negara itu runtuh, sebuah peristiwa yang disebut Putin sebagai "bencana geopolitik terbesar abad ini."

Demikian juga, Gorbachev bergantian antara kekaguman dan kritik terhadap Putin. Ketika Putin berkuasa lebih dari 20 tahun yang lalu, Gorbachev menggambarkan Putin sebagai cerdas, serius, pendiam dan terorganisir dengan baik.

Pemilihan parlemen 2011 yang diwarnai kecurangan memperburuk sikap Gorbachev untuk sementara waktu terhadap Putin, dan pada saat Putin mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat yang bersejarah pada tahun 2018, Gorbachev mengatakan Putin adalah jenis pemimpin yang dibutuhkan Rusia dalam situasi internasional yang sangat rumit sekarang ini.

Desember tahun lalu Mikhail Gorbachev sempat mengatakan Washington tumbuh sombong dan percaya diri setelah runtuhnya Uni Soviet, yang mengarah pada perluasan aliansi militer Nato. Dia mencatat suasana kemenangan di Barat, terutama di AS setelah Uni Soviet tidak ada lagi pada tahun 1991. Mereka menjadi arogan dan percaya diri. Mereka menyatakan kemenangan dalam Perang Dingin, demikian Gorbachev. Bagaimana seseorang dapat mengandalkan hubungan yang setara dengan AS dan Barat dalam posisi seperti itu? demikian Gorbachev kepada kantor berita negara RIA Novosti (lih Moscow Times https://tinyurl.com/2jxvoyhz).

Sejalan dengan itu, beberapa tahun terakhir sebelum Perang Rusia Vs Ukraina pecah pada 24 Pebruari 2022, Presiden Vladimir Putin semakin bersikeras bahwa Nato melanggar batas dekat dengan  perbatasan Rusia, dan Moskow berulangkali menuntut jaminan hukum bahwa aliansi yang dipimpin AS akan menghentikan ekspansi ke arah timur.

Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, yang berujung pada sanksi ekonomi dan ketegangan tertinggi dengan AS dan Eropa sejak Perang Dingin, telah dilihat sebagai upaya untuk merebut kembali setidaknya sebagian dari kekuasaan dan kejayaan yang hilang sebagai akibat dari Warisan Gorbachev.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun