Para analis condong pada pendapat kebijakan pembatasan harga mnyak tidak akan menempatkan Rusia di bawah tekanan fiskal langsung sebagaimana diharapkan para petinggi barat.
Kegagalan untuk membawa India dan China bergabung disitu secara otomatis akan membuat rencana tersebut sia-sia bahkan sebelum diluncurkan.Â
Layanan asuransi Eropa yang disediakan untuk kargo minyak Rusia dapat digantikan oleh rekan-rekan Asia, dengan asumsi perusahaan-perusahaan Eropa akan mematuhi alih-alih mengesampingkan batas untuk menghindari pembalasan pada pasokan minyak dari Rusia.
Pemotongan pasokan gas baru-baru ini melalui pipa NS1 (Nord Stream 1) mengisyaratkan bahwa Rusia berpotensi menghambat pasokan minyak ke Eropa jika pembatasan harga diberlakukan.Â
Kami tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang akan memberlakukan batasan harga seperti itu.Â
Dan minyak kita (dan produk minyak) akan diarahkan ke negara-negara yang siap bekerjasama dengan kita, demikian Elvira Nabiullina Gubernur Bank Sentral Rusia.Â
Menurut Kementerian Keuangan Rusia, pendapatan bahan bakar fosil telah melampaui proyeksi anggaran tahun lalu. Dengan demikian, Rusia tidak kekurangan keuangan untuk perempat terakhir tahun ini.Â
Sebaliknya, musim dingin tanpa minyak atau gas Rusia akan menjadi mimpi buruk bagi Eropa yang sudah bergulat dengan hiperinflasi.Â
Mengutip perkiraan JP Morgan belum lama ini, jika Rusia melakukan pengurangan produksi sebagai balasan, harga minyak global bisa melonjak menjadi sekitar US $ 380 per barel.
Oleh karena itu, meskipun memotong volume ekspor, keuntungan dari penjualan minyak masih akan menyuburkan pundi-pundi Rusia.
Pada akhirnya, kebijakan batas harga yang dangkal hanya bisa menimbulkan malapetaka -- tidak hanya untuk Eropa tetapi untuk seluruh ekonomi global yang tertatih-tatih di puncak resesi.