Itulah problem Kota Sukabumi yang cukup lama tenggelam karena aksesibilitas yang tak mendukung perkembangan populasi dan perekonomian kota dan daerah selama ini. Menafkahi sekaligus mengatur para urban yang membludak di downtown Sukabumi tentu bukanlah perkara mudah bagi siapapun pemimpin di kota ini..
Bagaimanapun, dalam tarikan nafas lega dan plong itu saya pastikan selamat tinggal halaman kumuh Sukabumi dan selamat datang halaman baru Sukabumi, meski Sukabumi Heritage yi setasiun tempo doeloe legacy Belanda itu barulah kata pengantar dari buku yang harus dibaca oleh kita semua yi Sukabumi Heritage.
Masih banyak PR lainnya untuk merekonstruksi yang jadul-jadul seperti setasiun Sukabumi menjadi point-point heritage yang dapat menjadikan kota Sukabumi sebagai pangkalan wisata untuk menuju ratusan bahkan ribuan obyek wisata alam dan budaya di wilayah Sukabumi secara keseluruhan.
Boenoet, Sukabumi, Mon', August 08, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H