Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Stasiun KA Sukabumi dan KA Pangrango: Halaman Pertama Sukabumi Heritage

8 Agustus 2022   13:11 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:17 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekilas setasiun Cicurug di pertengahan Bogor-Sukabumi. Foto : Parlin Pakpahan.

Itulah problem Kota Sukabumi yang cukup lama tenggelam karena aksesibilitas yang tak mendukung perkembangan populasi dan perekonomian kota dan daerah selama ini. Menafkahi sekaligus mengatur para urban yang membludak di downtown Sukabumi tentu bukanlah perkara mudah bagi siapapun pemimpin di kota ini..

Pasar Pelita Sukabumi dan lingkungan sekitar Jln Peda  dekat setasiun Sukabumi yang sudah dibersihkan dari kekumuhan. Foto : Parlin Pakpahan.
Pasar Pelita Sukabumi dan lingkungan sekitar Jln Peda  dekat setasiun Sukabumi yang sudah dibersihkan dari kekumuhan. Foto : Parlin Pakpahan.

Bagaimanapun, dalam tarikan nafas lega dan plong itu saya pastikan selamat tinggal halaman kumuh Sukabumi dan selamat datang halaman baru Sukabumi, meski Sukabumi Heritage yi setasiun tempo doeloe legacy Belanda itu barulah kata pengantar dari buku yang harus dibaca oleh kita semua yi Sukabumi Heritage.

Masih banyak PR lainnya untuk merekonstruksi yang jadul-jadul seperti setasiun Sukabumi menjadi point-point heritage yang dapat menjadikan kota Sukabumi sebagai pangkalan wisata untuk menuju ratusan bahkan ribuan obyek wisata alam dan budaya di wilayah Sukabumi secara keseluruhan.

Boenoet, Sukabumi, Mon', August 08, 2022.

Setasiun Sukabumi terkini dalam rangka Sukabumi Heritage. Foto: Parlin Pakpahan.
Setasiun Sukabumi terkini dalam rangka Sukabumi Heritage. Foto: Parlin Pakpahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun