Rute pencapresan sekarang saya yakin sudah benar dan hanya perlu disesuaikan dengan dinamika zaman. Itu akan terjawab dalam perjalanan waktu yang terus melaju. Tiket.com ala Indonesia temporer sekarang memang harus kita hadang. Penghadang dimaksud siapa lagi kalau bukan kaum idealis bahkan pemimpi seperti Adian, Fahri, Budiman Sudjatmiko dst. Karena melalui para pemimpi, para pembuat opini independen dan dukungan mayoritas rakyat yang idealislah politik transaksional di negeri ini bisa dihabisi.
Kalaupun memang sampai detik terakhir sang capres dan cawapres itu baru digelontorkan. Itu tak terlalu prinsip. Yang penting, calon yang electable-lah yang maju. Itu bisa siapa saja, mau tukang krupuk keq, mau tulang bakso keq, mau ustadz dan pendeta keq dst.Â
Sedangkan dana kan bisa dari kegotongroyongan kita sendiri sebagaimana kita sekarang ini sedang bergotongroyong untuk menuntaskan kasus Brigadir J.Â
Pendeknya, jangan pernah remehkan asas gotongroyong yang positif seperti itu, karena gotongroyong adalah legacy leluhur kita yang harus dijaga kemurniannya. Menyimpang dari kemurnian itu, maka jadilah dia transaksional.
Maka bisikin Mega jangan Puan; bisikin juga Paloh, jangan Anies; bisikin Wowok jangan lo lagi lo lagi. Hayyoo ..
Samanea Hill, Bogor Barat, Thu', July 28, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H