Menurut teman baikku Tagor Pane seorang Insinyur yang belajar air tanah di India, air yang seakan ditelan bumi itu bukannya menghilang begitu saja. Tidak ada jin disitu.Â
Menurutnya kita harus dapat memetakan aliran air bawah tanah itu dengan satelit sumberdaya yang canggih yang mempunyai pengindera khusus yang dapat mencitrakan alur air bawah tanah sebagaimana air zamzam di Mekah Arab Saudi yang menurut kajian air tanah dari pemetaan satelit, air itu bersumber dari Gunung Alpen di Eropa, ia mengalir ke Arab Saudi melalui alur bawah tanah.
Maka ketika mendengar client Kenia yi Insight Indonesia dkk mengerjakan proyek sumur bor di Desa Rindi. Syukurlah perkampungan itu tak perlu sumur artesis yang harus dibor ratusan meter.Â
Itu artinya di desa tsb air tanah tak bermasalah. Tapi di daerah lain belum tentu sumur bor bisa. Kalaupun dibuatkan artesis, juga belum tentu dalamnya ratusan meter, jangan-jangan ribuan meter pun tak ada.
Maka saya pikir perjuangan Aldo berikutnya tentu bagaimana agar pemerintah pusat dapat membantu bagaimana agar alur air bawah tanah Sumba ini dapat dipetakan oleh satelit sumberdaya yang canggih sebagaimana telah disinggung dimuka.
Kembali ke perjalanan berikut yang adalah perjalanan wisata terakhir di pulau Sumba bagi Kenia dkk, yi menuju air terjun Waimarang. Meski hanya 78 Km dari basis mereka di Waingapu, perjalanannya ya lumayan seru, karena separuh terakhir perjalanan ternyata harus menempuh medan berbatu-batu yang belum diaspal samasekali.
Sesampai di lokasi, terlihat ada papan penunjuk ke berbagai belahan dunia yang unik dan disebelahnya ada semacam pos tapi bukan untuk urusan tiket masuk Waimarang. Bukan. Tapi sebuah warung untuk sekadar makan Indomie, ngopi dan minum air kelapa atau air mineral botolan dan yang terpenting untuk parkir mobil, juga seperti biasa ada buku pengunjung.
Papan penunjuk jalannya cukup kreatif, Ka'abah Mekah disitu ditulis sebagai berjarak 9.475,86 Km dari Waimarang, Basilika St. Peter di Vatikan sebagai berjarak 12.246 Km dari Waimarang, Monas Jakarta sebagai berjarak 1.574,69 Km dari Waimarang, tapi herannya ke Tugu Pahlawan Surabaya koq hanya disebut sebagai berjarak 916,24 Km dari Waimarang. Ini ecek-ecek unik yang membuat kita tersenyum. He He ..
Menurut warga setempat, air terjun Waimarang ditemukan warga sekitar tahun 2015 dan mereka bergotongroyong memolesnya, al membuat jalan undakan untuk menuruninya. Dan itu semua baru dapat dirampungkan begitu Pemda Sumba timur Cq dinas sosial membantu finishingnya dengan dana ala kadarnya.