Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

NATO Tak Kunjung Berani Mengiyakan No Fly Zone-nya Zelenskyy di Ukraina

7 Maret 2022   19:55 Diperbarui: 8 Maret 2022   18:31 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
No Fly Zone Over Ucraine. Foto: USA TODAY NETWORK

Sanksi ekonomi untuk Rusia sejauh ini sudah menghunjam dari segala arah, bahkan AirBnb, Visa dan Samsung sudah ikutan disitu. Tapi efek yang tak diduga barat justeru lonjakan BBM luarbiasa dan inflasi di AS semakin mengkhawatirkan. Sementara Rusia dan China malah tersenyum, karena tekanan ekonomi itu tak ada apa-apanya. Ada China sebagai The Hidden Wall bagi Rusia.

Dan Nato yang tetap Tobing alias Tolol Bingung itu hanya bisa berandai-andai dalam sebuah kebingungan. Maka tak pernah ada keputusan lancang dari Nato untuk terang-terangan membantu Zelenskyy dan ultranasionalis buta warna di Ukraina. 

Terbukti sampai saat ini Nato tetaplah sebagai pengecut yang hadir dengan beberapa ribu pasukan di Polandia seraya menjaga Stinger dan sejumlah peralatan militer yang konon akan dipasok melalui Polandia. Tapi how? 

Jawabannya ya ragu superbesar karena ancaman Putin yang dahsyat apabila mereka bergerak diluar koridor maka mereka akan diperlakukan sebagai musuh. 

Boro-boro mau menggelindingkan bantuan ke tentara Ukraina yang sudah porak poranda itu hanya karena keyakinan Neo Nazinya sudah terbius rumah mode di Paris dan glamour film-film Hollywood. Para petinggi Nato malah jadi lebih banyak cangkruk ala orang Jatim.

Ya Nato terjebak nongkrong minum kopi seraya ngobrol ngelantur kesana kemari. Dan yang terjauh serangan Nato hanya melalui Kapitalisme mereka yi boikot ekonomi dari segala penjuru. Maka akronim Nato sebagai "Not Action Talking Only" adalah benar sekali.

Iron Dome dan Missile Hypersonic

Rusia adalah adidaya nuklir yang berkontribusi besar memenangkan PD II dari sisi timur Eropa. Dalam posisi sekutu Rusia bertemu barat di titik Berlin Jerman. Sayang Adolf Hitler bunuh diri sebelum ditangkap Rusia.

Selepas PD II persekutuan itu pecah. Rusia yang bernama Uni Soviet sampai dekade 1980-an menjadi besar, besar dan adidaya dunia, lalu bersekutu dengan negara-negara sosialis seperti China, sebagian besar negara-negara Eropa Timur, Korea Utara, Kuba, Vietnam Utara (kini bersatu sebagai Vietnam setelah AS hengkang pada tahun 1975), Venezuela dll. Ada Nato dipihak barat dan ada Pakta Warsawa di pihak Timur.

Rusia modern sekarang adalah reinkarnasi Uni Soviet yang bubar kl 40 tahun lalu. Selama kurun waktu proses reinkarnasi itu, barat tahu bahwa Rusia tak pernah stagnan terlebih setelah dikendalikan Vladimir Ilyich Putin tak lama setelah Uni Soviet bubar. 

Konsentrasi Putin jelas pada kemiliteran. Apapun yang diwariskan Soviet tak luput satupun dari Inovasi seorang Putin. Mau ICBM, missile jarak pendek, sedang dan Jauh, tank tempur dll. Semua serba modern bahkan cukup banyak di atas standar Nato seperti missile S-400. 

Missile hypersonic luar biasa ini sudah teruji di medan laga middle east. Pesawat tempur Nato tercepat sekalipun takkan luput dari missile siluman ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun