Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca Kembali Ivan Illich dan Relevansinya untuk Dunia Kita Sekarang

19 Februari 2022   16:51 Diperbarui: 19 Februari 2022   17:54 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca Kembali Ivan Illich dan Relevansinya Untuk Dunia Kita Sekarang

Terimakasih kepada Nathan Gardels dalam noemamag.com Institut Berrgruen, AS, yang telah menginspirasi saya untuk membaca kembali Ivan Illich dalam ulasan David Cayley dalam "Ivan Illich : An Intellectual Journey" dan ulasan Todd Hartch dalam "The Prophet of Cuernavaca : Ivan Illich and the Crisis of the West".

Ivan Illich adalah salah satu pemikir langka yang tak kenal rasa takut bergulat dengan tema-tema inti yang biasanya diabaikan. Dia membahas, misalnya, kekuatan total institusi modern, pengaruh kapitalisme yang merusak kehidupan spiritual, dan kekuatan praktek vernakular untuk membangun budaya pemberontak yang lebih sehat.

Illich adalah seorang kritikus sosial ikonoklastik, Kristen radikal, dan sejarawan budaya yang melejit pada 1970-an dengan kritik pedas terhadap modernitas Barat, Kekristenan, dan profesionalisasi perawatan dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial. Ia adalah seorang imam Katolik kelahiran Austria yang sering bentrok dengan Vatikan. 

Illich akhirnya meninggalkan imamat untuk menjadi pembicara keliling, intelektual publik dan penulis buku laris pada zamannya. Pemikirannya luas dan eklektik, tetapi sebagian besar fokus pada bagaimana kita dapat mengejar kehidupan spiritual yang lebih dalam dan lebih bermakna di dunia modern yang tampaknya dirancang untuk menyangkal kemanusiaan dasar kita.

 

Beberapa perspektif Illich sekarang berakar pada  tahun 1960-an dan 1970-an. Meski sudah 5 dekade, pemikirannya tetap sangat relevan dengan kehidupan kontemporer dalam mengembangkan perspektif yang kaya dan terinci yang berbeda dari ekonomi dan politik modern. Karyanya mungkin bahkan lebih relevan sekarang karena kapitalisme neoliberal, selama empat puluh tahun terakhir, telah mengintensifkan ketidakberdayaannya terhadap dunia yang kita huni sekarang. 

Kritik radikal Ivan Illich kl 5 dekade lalu terhadap kepastian modern kita bergema keras di tengah krisis saat ini demikian kedua penulis di atas.

Dunia kita hari ini dicekam oleh konsekuensi yang mengalir dari perubahan iklim dan turunnya disfungsi institusi sosial kita. Masalah ini sudah diingatlkan Ivan Illich pada 1970-an. Tak ubahnya nabi pembawa message khusus tapi hampir terlupakan. Itulah Illich si pemikir. Kalaulah David dan Todd tidak menulis ulang pemikiran Illich, maka kita akan tetap berputar-putar pada lingkaran setan imaji kita yang gelap karena perubahan iklim yang sangat mengganggu kenyamanan planet biru kita dan jangan-jangan pandemi yang cukup mencekam selama 2 tahun terakhir ini bahkan masih berlangsung menuju tahun ketiga tanpa adanya kepastian kapan akan berakhir adalah karena perburuan tiada hasil dari dunia iptek industri kita sendiri yang justeru adalah pemicu keserbabencanaan karena tidak dikelola bersama dengan baik sekalipun sudah cukup banyak badan dunia tempat berhimpunnya bangsa-bangsa sekarang.

Buku Cayley mendapat masukan khusus dari percakapan yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun dengan Illich. Sedangkan Hartch, yang tidak pernah bertemu Illich, menawarkan penjelasan yang lebih objektif berdasarkan jarak kritis dari subjeknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun