Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ancaman Omicron dan Revisi Agenda Natru 2021-2022

4 Desember 2021   18:58 Diperbarui: 4 Desember 2021   19:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Corona Virus : Foto : Dr. Klaus Trumm; flickr.com

La Nina adalah ancaman temporer yang tahun-tahun sebelumnya sudah pernah dihadapi, bahkan belum lama ini angin puting beliung yang ditimbulkannya sempat membuat kelabakan warga Bogor dan Depok. Bagaimana tidak, atap-atap rumah beterbangan, begitu juga pohon-pohon yang bertumbangan cukup banyak di jalanan. Serbuan banjir karena hujan deras di hulu memang belum muncul, tapi karena ancaman La Nina diprediksi BMKG berlangsung hingga Pebruari 2022, maka warga dimanapun diminta untuk tetap waspada.

Lain halnya dengan pandemi Covid-19. Bayangkan Maret 2022 yad adalah HUT kedua pandemi ini. Belum ada satupun akhli yang mampu memprediksi kapan pandemi ini berakhir. Vaksin Covid-19 dari berbagai merk yang sekarang dipakai dunia hanyalah bentuk pengawalan tubuh yang bersifat sementara, sedangkan yang namanya obat penyembuh Covid-19 belum ada. Ini yang harus diingat.

Kita baru saja sedikit bernafas setelah hantaman varian Delta berhasil dilandaikan dengan berbagai pembatasan dan vaksinasi massal yang semakin dipercepat pelaksanaannya. Belum pulih benar dari serangan Delta, sekarang muncul  varian terbaru yang dinamai Omicron. Ia muncul dadakan persisnya awal Nopember lalu di Afsel. Tak ayal, puluhan negara kembali memperketat aturan pembatasan Covid-19 seperti syarat kedatangan pendatang asing hingga lockdown nasional akibat varian Omicron.

Varian Omicron : Kejutan Besar

Salah satu alat utama yang digunakan para ilmuwan untuk mencari tahu asal usul varian virus corona tertentu adalah dengan melihat kode genetiknya. Sama seperti orang-orang yang ingin mengetahui leluhur mereka, apakah leluhur mereka adalah orang Nordik, Mongol dst. Jejak garis keturunan dalam gen mereka dapat ditelusuri melalui genom virus yang kini merambah dunia dalam pandemi Covid-19.

Kepada media NPR (National Public Radio), US, belum lama ini, Trevor Bedford seorang ahli virologi komputasi dan profesor di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchinson di Seattle, US, dan Richard Lessells seorang spesialis penyakit menular di Universitas KwaZulu-Natal, Durban, Afrika Selatan, mengidentifikasi varian Omicron di Afrika Selatan dan memberi tahu dunia.

Kedua pakar ini sepakat setelah melihat silsilah keluarga untuk varian Omicron ini. Ada sesuatu yang mengejutkan yi urutan terdekat kembali ke pertengahan 2020. Itu sangat jarang terjadi. Varian ini ber-evolusi dari galur yang beredar pada pertengahan 2020, dan dalam beberapa bulan berikutnya tidak ada jejak dari semua versi peralihan sehingga berubah menjadi versi Omicron yang terbentuk saat ini. "Omicron tidak terkait dengan varian apa pun yang beredar sebelumnya, dan mutasi yang terjadi membuat varian ini sangat-sangat jauh dari strain 2020, mengutip Bedford.

3 Hipotesis

1. Sumber Hewani

Ada kemungkinan, kata Bedford, bahwa strain pertengahan 2020 menginfeksi beberapa populasi hewan yang tidak diketahui, ber-evolusi saat menyebar di antara populasi hewan itu dan baru-baru ini menyebar kembali ke manusia.

Hipotesis ini meski belum terbukti benar, tetapi masuk akal secara teknis. Intinya adalah melihat tanda-tanda materi genetik hewan dalam genom, dan ada penyisipan RNA manusia yang menunjukkan mutasi itu kemudian berkembang pada manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun