Apa korelasi semuanya itu dengan sifat baperan. Ya, menjawab zaman. Saya pikir sifat baperan adalah adalah nilai-nilai lama kita yang harus segera kita tinggalkan. Orang baperan bersandar pada tatanan lama berpreferensi budaya sopan santun hipokrit yang menomorduakan akal sehat.Â
Kita sudah terlalu lama takzim pada senioritas yang tidak proporsional yang terlalu menekankan harmoni dan lupa banjir dan pencemaran lingkungan ada dimana-mana.Â
Kita terlena pada kalimat klise Indonesia kaya dengan keragaman alam dan manusia dan lupa bahwa kita kini sudah berjumlah kl 275 juta jiwa yang besok dan seterusnya perlu makanan sehat bergizi untuk dan demi kecerdasan bangsa. Dan itu semua harus segera diupayakan dengan bahasa teknis ekonomis dengan sedikit bahasa politis dan bahasa mimetis.
Manusia-manusia baperan zaman now adalah manusia-manusia Indonesia yang perlu diajari bagaimana menggunakan akal sehat dalam rangka survival dan perkembangan mulai dari keluarga, pertemanan, persaudaraan dan kebangsaan. Jangan malah kita kita jadi baperan karena terkontaminasi baperan-baperan yang merusak sendi-sendi organisasi, pertemanan dan persaudaraan kita.
Depok Bolanda, Fri', Nov' 05, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H