Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peristiwa yang Menjadi Tonggak Sejarah (5): Sokrates Menyebarkan Gagasannya di Athena

8 April 2023   10:30 Diperbarui: 8 April 2023   10:43 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan-pertanyaan dan metode-metode filsafat Sokrates mempermalukan banyak orang yang menganggap diri mereka sendiri sebagai orang yang bijak. Segera ia dituduh sebagai seorang yang merusak akhlak pemuda Athena dan dianggap mengajarkan kaum muda untuk memberontak terhadap tradisi dan kemapanan Athena.

Atas tuduhan itu ia akhirnya dijatuhi hukuman mati dengan minum racun Hemlock. Ia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari Athena, tetapi ia memilih untuk mati demi konsisensi akan ajarannya sendiri. Pada akhirnya ia wafat pada tahun 399 SM.

Pokok pemikiran Sokrates

Karena tidak meninggalkan tulisan apa pun, dan ajarannya disusun dalam bentuk dialog, maka sebenarnya cukup sulit merumuskan ajaran Sokrates. Meskipun demikian, kita dapat merumuskan beberpa perhatian penting dari Sokrates.


1) Titik tolak dan objek pembahasan Filsafat

Sokrates merevolusi Filsafat pada saat itu. Ia menggeser pokok pembahasan Filsafat mengenai alam kepada manusia sebagai subyek yang berakal budi. Sebelum Sokrates, filsafat membahas mengenai kosmologi, di antaranya gejala-gejala alam dan mengenai arkhe atau dasar realitas dunia. Ketika Sokrates muncul di Athena, dia menaruh perhatiannya kepada perilaku sosial atau etika, gejala-gejala sosial masyarakat dan teori politik.

2) Moralitas

Sokrates berpendapat bahwa kejahatan berasal dari kebodohan atau ketidaktahuan. Ia berpendapat bahwa orang tidak ada orang yang secara sukarela memilih melakukan kejahatan. Kejahatan hanya ada karena seseorang tidak mengetahui tentang apa yang baik dan benar. Dengan mengetahui kebaikan dan kebenaran, maka seseorang akan terdorong dengan sendirinya untuk melakukan kebaikan.

3) Politik

Sokrates sering bersitegang dan berseberangan dengan para bangsawan dan penguasa Athena. Ia mengkritik demokrasi sebagai sistem yang menghadirkan ilusi. Alih-alih menghasilkan keputusan yang adil, kebanyakan keputusan malah tidak adil karena keberadaan orang-orang yang bodoh. Menurutnya ketidakadilan dalam demokrasi terjadi karena suara satu orang yang berpendidikan atau bijak dapat dikalahkan oleh suara sepuluh orang bodoh yang mabuk-mabukan. Menurutnya, prinsip seperti ini membahayakan mengingat jumlah orang yang bijaksana dan berpendidikan biasanya sedikit sekali sedangkan mayoritas masyarakat adalah orang-orang bodoh yang tak berpengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun