Abenteuer
      Hari beranjak pagi, sinar matahari mulai merasuk kedalam ruangan-ruangan. Sedikit-sedikit udara mulai hangat karena sinar matahari yang malu-malu untuk menunjukkan dirinya. Sekarang udara benar-benar sudah terasa hangat karena sinar matahari yang membawa kehangatan bagi manusia yang ada di bumi. 'Abenteuer ist mein laben'
      Gladys Joycelline  itulah nama lengkapnya, anak kelahiran Malang 12 Januari 2019 benar-benar tergila-gila dengan petualangan. Masih dengan suasana hangatnya sinar matahari Gladys sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju sekolah. Berangkat setelah usai bersiap-siap.
      "Stttt...." Heningnya kelas, guru matematika telah datang. Handphone dimatikan dan buku dibuka. Sekarang hanya hening tersisa suara seorang guru matematika, puyeng gak paham, itu yang dirasakan mereka. Iya sih badan mereka ada disini tetapi pikiran mereka tidak disini.
      Bel pulang berbunyi, Gladys segera membersihkan buku yang ada di atas meja dan beranjak pulang. Saat ia ingin menaiki mobil jaguarnya yang terparkir rapi dihalaman sekolahnya, ada sebuah panggilan yang ditujukan untuknya yaitu dari Eugene sahabat Gladys
      "Gladys!" Gladys menoleh dan tersenyum, lantas ia menaiki mobil jaguarnya. Eugene hanya tersenyum simpul ia hanya sedikit bergumam 'pasti ia sudah tidak sabar melihat tayangan televisi tersebut'. Jika dibandingkan dengan fangirl gila mereka tidak setara dengan Gladys yang sangat sangat sangat tergila-gila dengan petualangan. Dimata Gladys dulunya petualangan hanyalah sebuah perjalanan tetapi saat ia melihat sebuah cuplikan traveling di Handphone yang sangat menarik dan seru dari situlah Gladys mulai tergila-gila dengan traveling.
      Sampai dirumah ia melihat mama dan papanya sedang tertawa ria di halaman rumah. Gladys menyalami tangan mama dan papanya lantas kedalam untuk mengganti pakaian, setelah selesai mengganti pakaiannya ia bergabung bersama mama dan papanya di halaman rumahnya.
***
      Hari sudah mulai beranjak pagi lagi matahari sudah utuh terbit dari ufuk timur dan Gladys bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Berangkat tentunya setelah Gladys telah bersiap-siap dan sarapan
      "Ma, Pa Gladys pergi dulu ya,"
      "Iya sayang hati-hati dijalan ya, jangan ngebut bawa mobilnya," Gladys manggut-manggut lalu pergi meninggalkan rumah dan menginjakkan kaki di gas mobil. Gladys mengendarai mobilnya sestabil mungkin, hingga sampailah ia di sekolah. Di depan gerbang ada Eugen yang sudah menunggu Gladys. Mereka bertegur salam dan memasuki gerbang bersama. Mereka berdua berbeda jurusan jika Gladys mengambil jurusan tata boga dan jika Eugene mengambil jurusan bahasa, konon katanya yang bisa memasuki dua jurusan tersebut bukan anak sembarangan. Otaknya harus encer seencer encernya. Ya begitulah Gladys juara satu ujian nasional se-kabupaten sedangkan Eugene juara dua.