Mohon tunggu...
Parhorasan Situmorang
Parhorasan Situmorang Mohon Tunggu... Penulis - Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arsitektur Bambu Rumah Romo Mangun di Kuwera 14 adalah Kebetulan

13 Maret 2017   20:59 Diperbarui: 14 Maret 2017   06:00 3342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah arsitek Romo Mangun yang disebut juga sebagai Wisma Kuwera 14 (Foto: dok. pribadi)

“Terimakasih banyak, Pak.”

Romo Mangun mengeluarkan uang seraya bertanya, “Mbah, rumahnya di mana?”

“Di daerah Cebongan Sleman, Pak.”

“Waah.. Jauh itu. Dari Cebongan menuntun sepeda ya, Mbah?”

“Iya, Pak.”

“Itu jarak yang cukup jauh. Apa tidak kecapekan, Mbah?”

“Gak apa-apa, Pak. Ini untuk nambah-nambah sangu cucu saya supaya bisa sekolah.”

“O seperti itu. Ya, ya, ya.” Romo Mangun termanggut-manggut.

Mendengar kata-kata Si Mbah rupanya membuat Romo Mangun berubah pikiran. Dia melebihkan uang untuk membayar tirai bambu. Jadi 35 ribu rupiah. Dan, ditambah lagi,  “Ya sudah begini saja, Mbah. Jika bisa besok-besok si Mbah datang ke sini lagi ya. Tetapi membawa galar saja. Nanti saya beli. Seberapa pun silahkan dibawa. Nanti harganya berapa pun saya bayar.” Kata Romo Mangun. Galar adalah sebutan untuk bambu yang sudah dibelah dalam ukuran kecil dan halus.

Seminggu berlalu Simbah tidak datang. Dua minggu berlalu. Sebulan pun berlalu Simbah itu datang. Dia menuntun sepedanya membawa banyak galar penuh satu sepeda.

“Nah, saya terkejut.” Kata Romo Mangun. “Saya sudah lupa. Tetapi, ya sudah, saya bayar sesuai janji. Jadi seterusnya seperti itu. Setiap minggu Simbah datang membawa galar penuh satu sepeda. Ya saya beli saja. Tetapi saya sebenarnya mulai bingung. Ini galar yang banyak ini untuk apa ya? Mau dibikin apa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun