Mohon tunggu...
Parhorasan Situmorang
Parhorasan Situmorang Mohon Tunggu... Penulis - Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perpustakaan SD Imajinatif: Jadikan sebagai Kebun Buku atau Restoran Buku Pelajar

1 Maret 2017   14:58 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:00 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opsi duduk lesehan atau memakai meja kursi

Singkirkan semua tempat duduk yang tidak berfungsi ideal, kursi yang memakan tempat, dan meja yang mengganggu. Perlu diperhatikan postur tubuh para murid. Anak yang gemuk tidak bisa lama duduk lesehan, dan itu membuatnya tidak nyaman ketika membaca.

*

Mengingat bahwa perpustakaan itu gudang ilmu tetapi bukan gudang buku. Menimbang bahwa skala prioritas perpustakaan sekolah dasar selayaknya untuk menggugah minat baca murid. Maka, jangan sampai perpustakaan jadi arena pajangan buku dan pengelola menepuk dada bangga semu dengan ribuan koleksi padahal tidak diakses optimal oleh murid.

Mengelola perpustakaan SD haruslah sabar riang senang gembira. Perpustakaan secara teori sudah dirumuskan dan dibahas dalam banyak buku. Namun realita untuk perpustakaan SD idealnya fokus hanya kepada 2 fungsi yaitu informasi dan rekreasi. Karena dua fungsi ini yang paling efektif memberhasilkan penggugahan minat baca. Artinya sebagian ilmu perpustakaan ditunda digunakan atau dipraktekkan di sini. ***

(Tulisan ini merupakan rancangan untuk Perpustakaan SDKE Mangunan, sekolah yang didirikan oleh Romo Mangunwijaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun