Mohon tunggu...
Pardosa Godang
Pardosa Godang Mohon Tunggu... Dosen - Pelayan, pengajar dan pembelajar

Haus belajar, harus terus sampai aus ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pancasila yang Aku Rindu (1): Berbeda dan Bersengketa Tanpa Timbulkan Perkara

1 Juni 2022   04:56 Diperbarui: 21 Juni 2022   10:39 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Instagram @dietra16

Saat itu, makhluk yang bernama Batak dan Kristen adalah sesuatu yang "aneh" bagi mereka sesama kanak-kanak. 

Bukan jadi penyulut permusuhan, malah menjadikan "tertarik" untuk mengenal satu sama lain. Buktinya, kami 'nggak pernah kapok untuk besoknya "berkelahi" lagi memperebutkan tempat bermain tersebut. Dan bukan sesuatu yang aneh kami bisa sama-sama makan kacang tojin dan ketupat saat Lebaran dan atau makan kue semprit dan kembang layang saat Tahun Baru ketika saling berkunjung, padahal sehari sebelumnya kami berkelahi dan saling ejek. Iya, karena rebutan lahan bermain itu ...

Mengenang hal itu, ada kerinduanku untuk bertemu dengan kawan masa kanak-kanak dulu itu. Rindu bertemu Gino, Jono, Purnomo, Mali, Usman, dan nama-nama lain yang aku sudah 'nggak ingat lagi. 

Ingin bertanya kenapa kami dulu bisa bersengketa tanpa menimbulkan luka, berkelahi bukan karena saling membenci, memendam tanpa jadi mendendam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun