Mohon tunggu...
Andre Panzer
Andre Panzer Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis lepas, buruh tapi bukan budak

Saya ingin mendidik ulang bangsa ini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Cerita Rakyat

7 Agustus 2015   10:02 Diperbarui: 7 Agustus 2015   10:09 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sayang sekali, padahal kualitas grafisnya sangat baik. Anak saya yang baru dua tahun juga senang melihatnya, apalagi adegan kejar-kejaran Jarwo dan Adit. Apakah kritikan ini karena saya tidak cinta produk dalam negeri? Sebaliknya, ini masukan saya supaya film yang bagus ini bisa lebih baik: bisa lepas dari stereotip agama, suku, fisik, dan perilaku; lepas dari belenggu komersialisasi sponsor; mendidik tetapi tidak menggurui; dan memiliki perkembangan jalan cerita yang lebih dinamis dan kreatif, bukan sekedar ada masalah-konflik-klimaks dan selalu diakhiri dengan deus ex machina yang kelewat mujarab untuk menutup cerita.

*Tidak memperhitungkan inflasi sejak jaman penayangan film Si Unyil, yang menurut saya punya jalan cerita jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun