1.Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (Change behavior).
2.Perubahan perilaku relative permanent.
3.Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
4.Perubahan tingkah laku merupakan hasil Latihan atau pengalaman.
5.Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan (Wahyuni, 2010).
  Â
   Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relative berlaku umum. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pengulangan tantangan, penguatan, sserta perbedaan individu (Akhiruddin, dkk, 2019:21).
a.Perhatian dan motivasi
   Pehatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, tanpa adanya perhatian maka pembelajaran yang diterima dari pendidik adalah sia-sia. Bahkan dalam kajian teori belajar terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. "Perhatian terhadap Pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran itu sesuai kebutuhannya, sehingga termotivasi untuk mempelajari secara serius (Hasniyati,2013:34).
b.Keaktifan
   Menurut teori belajar kognitif, anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri. Belajar menunjukkan aktivitas kejiwaan yang tinggi, yaitu dengan mengolah informasi yang kita terima, bukan hanya menyimpannya saja tanpa adanya transformasi. Dengan demikian, seorang bersifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu (Abd, 2017:151).Â
c.Keterlibatan langsung dan pengalaman
   Belajar yang paling baik adalah belajar dengan mengalami langsung tanpa diwakilkan kepada orang lain. Dalam belajar dengan mengalami langsung, siswa dapat menghayati, melibatkan langsung dalam perbuatan, dan memiliki tanggung jawab atas keberhasilan belajar itu. Keterlibatan siswa dalam belajar bukan hanya diartikan sebagai keterlibatan fisik semata, tapi juga yang diperlukan keterlibatan emosional, kegiatan berpikir, penghayatan, dan internalisasi.
d.Pengulangan
   Pengulangan sangat diperlukan dalam belajar. Ini berkaitan dengan teori psikologi daya, yang menyatakan bahwa belajar adalah memilih daya-daya yang ada pada diri manusia, yaitu daya meninggal, mengamati, menanggapi, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan cara pengulangan-pengulangan, maka daya-daya tersebut akan berkembang dengan baik.
e.Tantangan
   Tantangan yang dihadapi oleh peserta didik dalam belajar membuat mereka bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar baru, banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran memberi kesempatan kepada peserta didik turut menemukan konsep-konsep, prinsip, dan generalisasi akan menyebabkan peserta didik berusaha mencari dan menemukan suatu konsep-konsep dari prinsip dan generalisasi tersebut (Munirah, 2018:124)
f.Penguatan
   Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupapkan operant conditioning atau penguatan pasif. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Di sini nilai buruk dan rasa tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negative. (Gusnarib dan Rosnawati, 2020:61).
g.Perbedaan Individual
   Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang. Proses pengajaran sehingga memperlihatkan perbedaan individual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh peserta didik karena itu seorang guru perlu memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan, dan kemampuan individu dan menyesuaikan materi pembelajaran dan tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut. (Andi, 2013:32). Prosedur Umum Pembelajaran.
  Â
   Pada dassarnya terdapat tiga komponen prosedur yang lazim dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu komponen pendahuluan, penyajian, dan penutup. Pada masing-masing kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidikakan aktualisasi kegiatan pembelajaran menunjukkan prosedur yang berbeda. (Wahyudin, 2017:17).
                                                                 Â