Mohon tunggu...
Luh Putu Pani Audina
Luh Putu Pani Audina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Pendidikan Ganesha

Saya adalah mahasiswi dari salah satu kampus yang terkenal di Bali yakni Universitas Pendididkan Ganesha atau biasa disebut UNDIKSHA. Saya lahir di Singaraja pada tanggal 5 Juni 2005 dan zodiak saya adalah zodiak yang dibenci banyak orang yaitu Gemini. Tidak banyak hal spesial yang bisa diceritakan dalam hidup saya tapi ingat "Life Must Go On".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ketuhanan dalam Hindu: Brahma Widya

19 Maret 2024   08:34 Diperbarui: 19 Maret 2024   08:38 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, untuk pemahaman yang paling komprehensif, kitab Brahma Sutra menjadi rujukan utama yang menguraikan pokok-pokok pemahaman tentang Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa.

Di sisi lain, kitab Mahanirwana Tantra merupakan sebuah kitab Tantra yang mendalami berbagai aspek sifat Tuhan Yang Esa dalam konteks penghayatan spiritual. Dikatakan bahwa kitab ini menyampaikan ajaran yang diajarkan langsung oleh Tuhan melalui dialog antara Dewa Siwa dan Dewi Parwati.

Sumber-sumber tertulis yang berdiri sendiri, atau otonom, telah ada sejak abad pertama, seperti kitab Purana yang jumlahnya puluhan. Purana menguraikan konsep-konsep mitologis tentang Tuhan, yang sering kali menimbulkan perbedaan dalam pemahaman tentang-Nya dengan sumber-sumber lainnya. Karena itu, bagi umat Hindu, penting untuk mendalami ilmu ketuhanan yang benar, terutama yang tercakup dalam konsep Brahma Widya. 

Brahma Widya memberikan landasan pemahaman yang kokoh tentang sifat-sifat Tuhan dalam agama Hindu, memungkinkan umatnya untuk mengembangkan pengertian yang lebih mendalam dan memperkuat keyakinan mereka. Dengan demikian, pemahaman yang tepat tentang konsep ini menjadi esensial bagi umat Hindu untuk memperkaya spiritualitas mereka dan menjaga keutuhan ajaran agama Hindu.

Dalam konsep Brahma Widya, pemujaan terhadap Brahma atau Tuhan dibagi menjadi dua model yang berbeda: 

Nirguna Brahma atau Transendental (Tuhan Yang Abstrak), yang menggambarkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai sesuatu yang tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh pikiran manusia. Tuhan berada di luar batas pemikiran manusia dan makhluk lainnya, sebagaimana dinyatakan dalam teks Kawi "tan kagrahita dening manah mwang indriya" (Rg. Veda X.90.1). Dalam model ini, Tuhan dipuja dalam keabstrakan yang tak terbayangkan.

Saguna Brahma atau Immanent (Tuhan Yang Berwujud), menggambarkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam bentuk yang dapat dipahami oleh rasa dan pikiran manusia. Dia dipuja dalam ribuan nama atau gelar "sahasranama" (Rg. Veda I.146.46). Model ini dikenal sebagai "Saguna Upasana". Beberapa nama-Nya termasuk Sang Hyang Acintya (yang tak terbayangkan), Sang Hyang Jagatnatha (raja segala raja), dan Sang Hyang Jagatkarana (pencipta alam semesta).

Kedua model ini menunjukkan beragam cara dalam memahami dan menyatakan bhakti kepada Tuhan dalam agama Hindu. Sementara Nirguna Brahma mengajarkan kesadaran akan ketidakmampuan manusia untuk sepenuhnya memahami Tuhan, Saguna Brahma memberikan kemungkinan untuk berhubungan dengan Tuhan melalui wujud yang dapat dipahami oleh pikiran dan perasaan manusia. Dengan demikian, kedua model ini memberikan kerangka bagi umat Hindu untuk mengekspresikan bhakti mereka sesuai dengan pemahaman dan keyakinan individu masing-masing.

Dalam ajaran Brahma Widya dalam agama Hindu, terdapat beragam pendekatan untuk mengekspresikan rasa bhakti kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Beberapa model penghayatan terhadap Tuhan antara lain:

Animisme, yang percaya pada keberadaan roh atau jiwa yang tak kasat mata di seluruh jagat raya, yang diyakini sebagai leluhur yang memengaruhi kehidupan mereka.

2. Dinamisme, keyakinan akan kekuatan gaib dalam benda dan tempat tertentu yang mempengaruhi kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun