Mohon tunggu...
Santy Novaria
Santy Novaria Mohon Tunggu... -

Seorang Muda. Penikmat Fiksi. Tukang kritik yang bukan penulis. Anda tidak harus jadi koki handal untuk sekedar merasai mana masakan enak, mana yang kurang garam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kematian yang Direncanakan

29 Januari 2016   22:00 Diperbarui: 30 Januari 2016   01:17 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka tertawa.

Si Mulut Besar yang mahir berbual, yang telah berbilang hari tidak pulang dari kota sepulang berdagang merisaukan hampir orang sekampung. Kini, telah pula kembali dengan niat yang baru.

Tiada yang tau, bahwa ia telah bertemu Haji Sake dan menyaksikan kebahagiaan Nurmala Darmi saat menyusukan bayinya dan suami dari Nurmala Darmi, berpesan pada dirinya: bahwa mati tidak hanya sekadar mati lalu tuntas urusan.

Mati hanya akan menjadi permulaan suatu masalah baru. Maka jika belum siap bermasalah, maka tetap lah hidup selama mungkin.

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun