Mohon tunggu...
Panggah Ardiyansyah
Panggah Ardiyansyah Mohon Tunggu... -

seorang anak bangsa yang berusaha mengenal dan mencintai beragam budaya Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bayat, Sang Pelestari Tradisi Putaran Miring

14 Februari 2012   08:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:40 2470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila anda tertarik untuk datang dengan kelompok mengunjungi laboratorium gerabah, anda diharapkan membayar Rp. 12.000, 00 per orang apabila jumlahnya dibawah 50 orang dan Rp. 10.000, 00 apabila jumlahnya diatas 50 orang. Dengan biaya tersebut, rombongan akan dibawa berkeliling desa melihat langsung pengrajin gerabah. Setelah berkeliling, mereka akan diajarkan cara membuat gerabah menggunakan putaran datar disertai cara menghias gerabahnya. Mereka juga akan dipertunjukkan cara membuat gerabah dengan menggunakan teknik putaran miring. Selesai bersenang-senang membuat gerabah, mereka dapat membawa hasilnya pulang ke rumah dan juga mendapat tambahan suvenir sebuah celengan untuk setiap orang.

Sumber: http://liburan.info/content/view/778/1/lang,indonesian/ http://putuamatrejo.blogspot.com/2010/02/sunan-pandanaran-bayat.html http://studiosetunggal.wordpress.com/seputar-umkm/gerabah/ http://www.javanologi.info/main/index.php?page=artikel&id=108http://elokdyah.multiply.com/journal/item/9?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitemhttp://news.cornellcollege.edu/2004/09/cornell-alumni-exhibit-wood-fired-ceramics/#.TznYIU6PXLA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun