Tabel 3. Hasil Pilgub DKI Jakarta 2017 Putaran II
Tabel 4. Hasil Pilpres 2014Â
"Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu. Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Jika Yesus berambisi jadi penguasa dunia, mudah sekali bagi Dia mendapatkannya bukan? Berapa banyak manusia di dunia ini yang datang menyembah kepada Iblis demi mendapatkan kekuatan, kekuasaan, kekayaan, kecantikan, ketenaran, kesuksesan, dan semua yang didambakan dan dicari manusia? Tapi bukan demikian jalan Yesus Kristus yang menjadi teladan bagi umat Kristen. Lalu apakah misi Yesus turun ke dunia menjelma sebagai manusia dari anak dara Maria? MisiNya adalah untuk menjadi tebusan untuk manusia berdosa dari dosa mereka dengan mengorbankan diriNya menderita dan mati di kayu salib. Cara paling menyakitkan, menghinakan dan merendahkan untuk mati! Namun Yesus lalu bangkit dari kematian di hari ketiga dan mengalahkan maut sehingga mereka yang percaya kepadaNya tidak binasa di kematian kekal tapi memperoleh hidup yang kekal bersama Dia. Itu sebab kemanapun mayat Yesus dicari tidak akan ketemu. Demikian juga rasul-rasul Kristen, yaitu murid-murid Yesus sendiri, tidak ada mengajarkan umat untuk memilih pemimpin atas dasar kesamaan agama.
Sekarang inilah tiga alasan teratas pemilih Anies-Sandiaga sesuai Tabel 4.
- Agamanya sama dengan saya (agama)
- Bisa membawa perubahan (janji)
- Program-program yang dijalankan atau dijanjikan paling meyakinkan (janji)
Nomor satu adalah kesamaan agama! Itu diungkapkan oleh lebih dari setengah pemilih Anies-Sandi yang dari seluruhnya 99.0% Islam menurut Tabel 3! Â Alasan 2 dan 3 menurut saya pada dasarnya adalah soal janji. Ini bukti yang sangat jelas untuk membantah pernyataan SA di atas bahwa pemilih beragama Islam tidak memilih pemimpin karena kesamaan agama sebagai faktor pertama dan utama. Perlu dipertegas bahwa pemilih Islam Anies-Sandi (dan sepertinya mayoritas pemilih Islam kubu biru [1]) saja yang seperti itu. Secara umum pemilih Islam Ahok-Djarot (dan sepertinya mayoritas pemilih Islam kubu merah [1]) tidak begitu.
Tabel 4. Alasan memilih paslon di Pilgub DKI 2017 Putaran II diurutkan menurut pemilih Anies-Sandiaga
Gambar 2. Sekulerisasi politik di Pilgub DKI 2012 Putaran II menurut SMRC [7]
Angka di 2012 seperti di Gambar 2 tadi berubah jauh dalam waktu hanya lima tahun, seperti ditunjukkan di Gambar 3. Andaikata diasumsikan sebagai kemungkinan terburuk bahwa migrasi pemilih Islam dari merah ke biru dominan diakibatkan oleh radikalisasi dan politisasi agama, maka jika data pemilih berdasarkan suku di 2012 dan 2017 dibandingkan (lihat Tabel 4), perubahan (radikalisasi) tersebut terjadi paling banyak di pemilih suku Minang, suku lainnya, suku Sunda dan suku Jawa (urutan besar ke kecil). Namun secara jumlah pemilih yang pindah, suku Jawa, Sunda, lainnya, dan Minang berkontribusi paling besar (urutan besar ke kecil) [8].
Gambar 3. Sekulerisasi (atau radikalisasi?) politik di Pilgub DKI 2017 Putaran II
Tabel 4. Rekapitulasi Pemilih di Pilgub DKI Putaran II 2012 dan 2017 Berdasarkan Suku