Kemudian dari mana fasilitas tersebut disediakan?
Tentunya dari upaya dan kerja keras setiap warga masyarakat untuk mempersembahkan hasil karya terbaiknya sesuai dengan bakat dan keahliannya masing-masing.
Bakat keahlian di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perindustrian, teknologi, pendidikan, penceramah, politik, pemerintahan, keamanan, jasa pelayanan dan bersbagai bidang usaha lainnya yang dimiliki oleh setiap warga masyarakat yang harus terus digali, dikembangkan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya agar benar-benar bisa menjadi Maha Karya Yang Terbaik yang layak dipersembahkan untuk kebutuhan bersama.
Sehingga tujuan dari setiap warga masyarakat bekerja dan berusaha adalah bukan untuk mendapatkan uang tapi benar-benar untuk mempersembahkan karya terbaiknya sesuai dengan bakat dan keahliannya masing-masing. Dengan begitu, maka setiap warga masyarakat akan mendapatkan setiap kebutuhannya dengan baik, lancar, cepat dan tepat tanpa memikirkan saldo atau nilai uang yang dimilikinya. Karena masing-masing telah menunjukan hasil karya terbaiknya, maka setiap warga negara pun memiliki hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas kemakmuran dan kesejahteraan yang sama.
Ingatlah. bahwa semua fasilitas yang ada tersedia, tersaji dan terhampar luas di bumi ini baik yang berupa buah-buahan, sayur-sayuran, tumbuh-tumbuhan, binatang, material atau mineral bumi berupa pertambangan, air, api, tanah, angin dan berbagai fasilitas lainnya, diciptakan dan diberikan oleh Tuhan Yang Maha Tunggal untuk manusia adalah GRATIS
Sehingga seluruh warga masyarakat bumi pun seharusnya bisa menikmati seluruh fasilitas yang ada di bumi ini dengan gratis tanpa terkecuali, baik yang kaya maupun yang miskin semuanya memiliki hak yang sama. Karena pada hakekatnya semua manusia memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dihadapan Illahi Dzat Tuhan Yang Maha Tunggal. Yaitu sama-sama memiliki hak dan tanggung jawab untuk menjaga, melestarikan, mengolah dan menikmati seluruh fasilitas yang ada di bumi alam semesta raya ini.
Namun yang terjadi pada saat ini, mereka yang memiliki uang atau harta yang berlimpah jauh lebih banyak memiliki kesempatan menikmati fasilitas yang ada di bumi ini, dibandingkan mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan, yang terkadang masih harus mengalami haus dan lapar, hidup terlunta-lunta di pinggir jalan atau di kolong jembatan. Sungguh sangat tidak manusiawi dan tidak seimbang atau tidak selaras dengan Kehendak Illahi Dzat Tuhan Yang Maha Tunggal.
Mereka yang memiliki harta kekayaan yang berlimpah akan penuh percaya diri, karena merasa dengan uang yang mereka miliki, mereka bisa mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, dengan simpanan uangnya yang berlimpah di sejumlah rekeningnya, mereka bisa hidup berfoya-foya dan bersenang-senang, walaupun uang atau harta yang mereka miliki didapatkan dengan cara atau jalan yang negatif, yang merugikan orang lain atau merugikan negara, dengan mencuri atau korupsi.
Mereka yang kaya jauh lebih percaya diri, dan cenderung meremehkan yang miskin, cenderung meremehkan peran-peran yang dijalankan oleh masyarakat lainnya, meremehkan petani yang telah menghasilkan bahan-bahan makanan, meremehkan pekerja-pekerja bangunan, pekerja-pekerja kebersihan jalan, pelayan-pelayan rumah tangga, kantor, rumah makan, departemen store, swalayan, hotel, tempat hiburan, dan berbagai pekerja yang dianggapnya rendahan karena diukur dengan nilai uang atau materi.
Tentu akan sangat jauh berbeda kejadiannya, jika uang dinonaktifkan fungsinya dari kehidupan ini, dari kehidupan diri, masyarakat, bangsa, Negara dan dunia ini. Karena masyarakat akan saling menghormati dan menghargai peran jatidiri sejatinya masing-masing. Akan saling menyadari bahwa dirinya saling membutuhkan, saling menghormati dan menghargai jatidirinya masing-masing.
Padahal di dalam ajaran setiap agama pun mengajarkan hidup dalam kebersamaan yang salin membantu, saling menolong, saling memberi, saling bahu membahu dan berbagai ajaran yang intinya adalah untuk mewujudkan kehidupan surga, yaitu kehidupan yang dipenuhi dengan berkat, rahmat, manfaat dan nikmat yang sejati, yaitu yang selaras dengan gerak alam dan selaras dengan Kehendak Illahi Dzat Tuhan Yang Maha Tunggal.