Mohon tunggu...
Pangeran Fen
Pangeran Fen Mohon Tunggu... lainnya -

Sosok Manusia Pria yang berprinsip pada kebenaran yang hak, yaitu kebenaran yang telah Tuhan Ajarkan dan sudah menjadi ketentuan paten bin pakem.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ratu Adil Menonaktifkan Uang (Money)

6 Mei 2012   06:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang telah terbukti menjadi pemicu atas berbagai tindak kejahatan, kekerasan, kekejaman dan berbagai tindak kebiadaban lainnya. Bahkan kita sering mendengar dan meyaksikan berbagai berita pembunuhan yang disebabkan oleh permasalahan uang recehan.

Berbagai perselisihan, pertengkaran, permusuhan dan peperangan pun banyak terjadi di berbagai belahan dunia, yang inti dan tujuannya adalah untuk meraup keuntungan financial atau uang sebanyak-banyaknya untuk kepentingan diri, atau kepentingan golongan tertentu, yang pasti atas dasar ego, emosi, ambisi, nafsu dan harga diri.

Uang telah menyebabkan kemacetan di berbagai lini dan dimensi peradaban, lihatlah kemacetan di jalan tol oleh karena transaksi pembayaran, masyarakat harus antri untuk mendapatkan tiket perjalanan, tiket hiburan, antri pembayaran rekening tabungan, rekening listrik, dan berbagai rekening lainnya, dan berbagai pembayaran lainnya yang selalu menghambat aktifitas hidup manusia.

Uang juga telah menyebabkan sebagian masyarakat bumi ini menjadi mandul dalam berkarya, lihatlah betapa banyak generasi-generasi anak bangsa yang sesungguhnya memiliki potensi prestasi yang sangat luar biasa dahsyat, yang sangat bisa diandalkan mampu menghasilkan Maha Karya yang sangat luar biasa, namun karena tidak memiliki kemampuan financial, kemudian menjadi stag dan mandeg dalam karyanya, karena harus konsentrasi untuk mendapatkan uang recehan untuk keperluan dirinya dan keluarganya.

Sungguh sangat disayangkan, Maha Karya Anak Bangsa menjadi mandeg, dan mereka menjadi generasi-generasi pengangguran, generasi yang minder, yang bingung arah dan tujuan hidupnya, kemudian menjadi negatif dalam berpikir, bersikap dan berbuat, baik pada diri mereka sendiri, pada lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara.

Harus kah generasi-generasi selanjutnya tetap mewarisi kebiadaban-kebiadaban yang berlangsung terjadi pada saat ini? Tidak adakah jalan keluar atau solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, bangsa dan Negara ini?

Ternyata sesungguhnya teramat sangat mudah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat bangsa dan Negara ini secara global, baik masyarakat yang ada di pusat atau ibukota Negara maupun seluruh warga masyarakat yang ada di pelosok penjuru tanah air ini.

Yaitu dengan cara Menghapus Fungsi Uang dari kehidupan ini, dan menggantinya dengan sistem traansaksi yang jauh lebih baik, jauh lebih mudah, lebih aman, lebih praktis dan yang terpenting adalah jauh lebih beradab fungsinya dibandingkan dengan uang. Misalnya dengan sistem “Finger Print Transaction” atau Transaksi Sidik Jari.

Artinya setiap warga masyarakat memerlukan segala fasilitas kebutuhan hidupnya, tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang, kartu atm, kartu kredit atau sarana pembayaran lainnya. Warga masyarakat hanya menggunakan sidik jarinya untuk berbelanja segala kebutuhan hidupnya. Fungsi sidik jarinya dalam hal ini hanya untuk keperluan administrasi.

Atau lebih praktis lagi, tidak perlu adanya administrasi atas transaksi-transaksi yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat di setiap toko, outlet, mini market, super market, boutiq, salon, kafe, hotel, showroom, dealer dan di tempat-tempat pelayanan kebutuhan masyarakat lainnya.

Sehingga masyarakat tinggal mengambil dan menggunakan setiap kebutuhan yang diinginkannya. Misalnya masyarakat membutuhkan fasilitas sembako, maka tinggal mengambil di toko, warung atau mini market terdekat. Tentu kebutuhan sembako dari setiap warga masyarakat ada batas maksimalnya dalam perhari, perminggu atau perbulannya, tidak mungkin berlebih-lebihan yang menyebabkan tidak berguna atau mubadzir, apalagi jika disertai dengan kesadaran yang tinggi dari setiap warga masyarakat untuk mementingkan kebersamaan, maka tentu setiap warga masyarakat tidak akan pernah menyia-nyiakan fasilitas yang tersedia, dan benar-benar mendayagunakan setiap fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya dan semestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun