Mohon tunggu...
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM
TB PANDUTIRTAYASA HAKIM Mohon Tunggu... Pengacara - Mahasiswa

Saya adalah Salah satu Mahasiswa aktif Pascasarjana Di Universitas Mathla'ul Anwa Banten,Hoby saya liburan atau bisa di sebut traveling dan juga Menyukai otomotif atau di sebut juga modifikasi dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Studi Tentang Penyimpangan di Lingkungan Sekolah: Bentuk, Penyebab dan Solusinya

2 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 6 November 2024   08:27 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

STUDI TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKOLAH : BENTUK, PENYEBAB, DAN SOLUSINYA

 

Penulis :

 Tb. Pandu Tirtayasa Hakim, S.H. [1]

 

Mahasiswa Magister Ilmu Hukum, Universitas Mathla'ul Anwar[2]

 

Email :

 

pandutirtayasa97@gmail.com

 

 

Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Fenomena ini dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di lingkungan sekolah, yang dapat berdampak negatif terhadap proses pendidikan dan perkembangan karakter siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk penyimpangan sosial yang sering terjadi di sekolah, faktor-faktor penyebabnya, serta solusi yang efektif untuk mengatasinya. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial di lingkungan sekolah meliputi bullying, tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, kekerasan fisik dan verbal, serta kenakalan remaja. Faktor penyebabnya bervariasi, mulai dari kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua, pengaruh negatif teman sebaya, lingkungan sekolah yang tidak kondusif, paparan media sosial, hingga masalah psikologis yang dialami siswa. Untuk mengatasi penyimpangan sosial ini, diperlukan peningkatan pengawasan dari pihak sekolah, program pembinaan karakter, layanan konseling, kerjasama antara sekolah dan orang tua, serta pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya perilaku menyimpang. Dengan implementasi solusi-solusi tersebut, diharapkan penyimpangan sosial di sekolah dapat diminimalisir sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi siswa.

 

 

Kata Kunci: Penyimpangan sosial, lingkungan sekolah, bullying, kenakalan remaja, solusi.

 

Penyimpangan sosial di lingkungan sekolah merupakan fenomena yang sering terjadi dan dapat berdampak negatif terhadap proses pendidikan dan perkembangan karakter siswa. Penyimpangan ini bisa berbentuk perilaku yang melanggar norma dan aturan yang berlaku di sekolah, seperti bullying, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kekerasan lainnya.

 

Tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang sifatnya negatif dan tidak selaras dengan tertib sosial maka disebut sebagai perilaku menyimpang. Di mana perilaku menyimpang ini berimplikasi terhadap berbagai hal-hal negatif yang kerap kali menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

 

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli[3]

 

  • James W. Van der Zanden: Perilaku menyimpang adalah tindakan yang dilakukan oleh sejumlah orang dan dianggap sebagai hal yang tercela.
  •  Bruce J Cohen: Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat.
  •  Ronald A Hordert: Penyimpangan sosial adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan-keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya pelaku dikenai sanksi.
  •  Robert M. Z. Lawang: Penyimpangan berarti tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau abnormal tersebut.
  •  G. Kartasapoetra: Perilaku yang diekspresikan oleh seseorang atau sekelompok orang yang secara sadar atau tidak sadar tidak menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dan diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut penyimpangan sosial.

 

Unsur-unsur Penyimpangan Sosial

 

Dalam buku Pengantar Sosiologi Perilaku Menyimpang yang dirilis Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dijelaskan bahwa ada empat unsur penyimpangan sosial, yaitu:

 

  • Adanya suatu perbuatan atau tindakan
  •  Dilakukan secara sadar atau tidak sadar oleh seseorang atau sekelompok orang
  • Melanggar norma atau nilai sosial yang diakui masyarakat
  • Pelaku mendapat sanksi dari pihak-pihak yang berwenang

 

Bentuk Penyimpangan Sosial di Lingkungan Sekolah

 

  • Bullying:

 

Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh siswa terhadap siswa lainnya, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis.

  • Tawuran Pelajar:

Tawuran antar pelajar adalah bentuk kekerasan fisik yang melibatkan sekelompok siswa dari satu sekolah dengan siswa dari sekolah lain.

  • Penyalahgunaan Narkoba:

Penyalahgunaan narkoba oleh siswa di sekolah merupakan bentuk penyimpangan yang serius karena berdampak pada kesehatan dan prestasi akademik.

  • Kekerasan Fisik dan Verbal:

Kekerasan fisik dan verbal bisa terjadi antara siswa atau antara siswa dan guru, yang mengganggu proses belajar mengajar.

  • Kenakalan Remaja:

Bentuk-bentuk kenakalan seperti merokok, bolos, dan vandalisme juga termasuk dalam kategori penyimpangan sosial di sekolah.

Penyebab Penyimpangan Sosial di Lingkungan Sekolah

  • Faktor Keluarga:

Kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua, serta lingkungan keluarga yang tidak harmonis bisa menjadi penyebab utama penyimpangan sosial di sekolah.

  • Pengaruh Teman Sebaya:

Tekanan dari teman sebaya dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam perilaku menyimpang demi mendapatkan pengakuan atau rasa diterima.

  • Lingkungan Sekolah:

Kurangnya pengawasan dari pihak sekolah, serta lemahnya penerapan disiplin dan sanksi terhadap perilaku menyimpang bisa menjadi faktor penyebab.

  • Media Sosial dan Media Massa:

Paparan terhadap konten negatif di media sosial dan media massa dapat mempengaruhi perilaku siswa.

  • Kondisi Psikologis:

Siswa dengan masalah psikologis seperti stres, depresi, atau gangguan kecemasan lebih rentan melakukan penyimpangan sosial.

 

Solusi Mengatasi Penyimpangan Sosial di Lingkungan Sekolah

  • Peningkatan Pengawasan:

Sekolah perlu meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar kelas untuk mencegah perilaku menyimpang.

  • Pembinaan Karakter:

Program pembinaan karakter dapat membantu siswa memahami nilai-nilai moral dan etika yang baik, serta membentuk perilaku positif.

  • Konseling dan Pendampingan:

Menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mengalami masalah pribadi atau sosial dapat membantu mengurangi perilaku menyimpang.

  • Kerjasama dengan Orang Tua:

Sekolah harus menjalin kerjasama yang erat dengan orang tua untuk memantau dan membimbing perilaku siswa di rumah dan di sekolah.

  • Pendidikan dan Sosialisasi:

Memberikan pendidikan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan bullying, serta mengadakan sosialisasi tentang norma dan aturan yang berlaku di sekolah.

 

Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial

Dalam konsep sosiologi, ada beberapa faktor penyebab dari penyimpangan sosial yang ditilik dari faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasannya?

1. Faktor dalam diri individu

 

  • Potensi kecerdasan rendah sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan akademik sebagaimana diharapkan. Akibatnya ia mengalami frustasi, konflik batin dan rendah diri
  • Mempunyai masalah yang tidak terpecahkan
  •  Kemampuan penyesuaian diri yang rendah
  • Tingkah Lakunya yang menyimpang mendapat penguatan dari lingkungan
  • Tidak menemukan figur/model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari
  • Faktor di luar individu
  • Suasana kehidupan keluarga yang tidak menimbulkan rasa aman (broken home)
  • Kontrol orang tua rendah menyebabkan berkurangnya disiplin dalam kehidupan keluarga
  • Orang tua bersifat otoriter dalam mendidik anak
  • Tuntutan orang tua terlalu tinggi atau tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anak
  • Kondisi anomie
  • Adanya labelling dari masyarakat kepada individu atau kelompok

 

Contoh Penyimpangan Sosial

 

Mengutip dari Buku Ajar: Perkembangan Peserta Didik, ada beberapa contoh penyimpangan sosial di masyarakat, yaitu:

 

  • Membolos sekolah
  • Tidak suka bergaul atau suka menyendiri
  • Suka berbohong kepada guru dan orang lain
  • Suka berkelahi atau mengganggu temannya pada waktu belajar
  • Suka merusak fasilitas sekolah dan lain-lainnya
  • Sering mencuri barang-barang kepunyaan orang lain
  • Ugal-ugalan, kebut-kebutan di jalanan sehingga mengganggu lalu lintas dan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain
  • Kecanduan narkotika dan obat terlarang
  • Suka mabuk-mabukan dan dapat mengganggu ketenangan orang lain
  • Melakukan pemerkosaan dan hubungan seks secara bebas
  • Tawuran

 

Itu adalah pengertian, unsur, faktor penyebab, hingga contoh dari penyimpangan sosial.

  

1. Penyimpangan seksual (parafilia)[4]

 

Penyimpangan perilaku secara seksual memiliki bentuk yang beragam. Bentuk penyimpangan yang sering ditemui yaitu ketertarikan seksual dengan pasangan tidak wajar, seperti:

 

  • anak-anak dan remaja (pedofilia),
  • binatang (bestiality), dan
  • mayat (nekrofilia).

 

Selain itu, bentuk penyimpangan juga mungkin terjadi pada cara pelakunya dalam mencari kepuasan seksual. Beberapa di antaranya, masokisme, eksibisionisme, serta voyeurisme.

 

2. Defisiensi moral

 

Individu dengan jenis penyimpangan perilaku ini memiliki kesenangan untuk melakukan kejahatan serta bertingkah laku asosial atau antisosial.

 

  • Penyebab utamanya sering kali dipicu masalah keluarga seperti ditinggalkan orang tua atau perceraian orang tua.
  • Selain masalah dalam keluarga, lingkungan sekitar juga menjadi faktor penyebab perilaku menyimpang.
  • Tindakan tersebut sengaja dilakukan agar pelakunya mendapat pengakuan, perhatian, atau penghargaan dari orang sekitar, terutama teman pergaulan.

 

3. Gangguan kepribadian

 

Tingkah laku menyimpang dapat berasal dari gangguan kepribadian pelakunya, contohnya gangguan psikopati.

 

  • Orang yang melakukan penyimpangan ini umumnya akan bertindak sesuai keinginannya sendiri tanpa menggunakan empati dan memikirkan kepentingan orang lain.
  • Sejumlah ahli membagi psikopat ke dalam empat jenis karakter perilaku sebagai berikut.
  • Antisosial: tidak peduli sama sekali dengan orang lain.
  • Hipokondriasis dan tidak adekuat: banyak mengeluh dan senang merugikan orang lain.
  • Pendendam dan pemberontak: senang mencari musuh dan memberontak pada sesuatu yang tidak disukai.
  • Simpatik tetapi tidak bertanggungjawab: terlihat baik tapi senang menjerumuskan orang lain.

 

4. Psikoneurosis

 

Psikoneurosis merupakan jenis penyimpangan perilaku yang terjadi karena adanya masalah kesehatan mental. Penyebab utamanya yaitu konflik batin yang ada di dalam diri pelakunya.

 

  • Perilaku menyimpang bisa saja muncul sebagai efek dari gangguan mental yang dialaminya.
  • Beberapa pelaku mungkin menyadari bahwa tindakan yang dilakukan salah, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk menghentikannya sehingga tetap mengulanginya.

 

5. Tindakan berbahaya akibat psikosis

 

  • Jenis penyimpangan perilaku ini disebabkan oleh gangguan mental yang sangat parah pada pelakunya. Beberapa pemicunya yakni skizofrenia, depresi, dan paranoid.
  • Kondisi-kondisi tersebut membuat pelaku sudah tidak dapat memahami lagi tingkah lakunya. Akibatnya, ia pun melakukan tindakan yang tidak hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, tetapi juga orang lain.
  • Orang dengan kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dengan segera. Jika dibiarkan begitu saja, masalah kesehatan mental yang dimilikinya dapat bertambah parah.

 

Cara menghentikan perilaku menyimpang

 

  • Cara menghentikan tindakan menyimpang harus disesuaikan dengan faktor penyebab yang mendasarinya.
  • Sebagai contoh, jika pemicunya merupakan masalah kesehatan mental seperti depresi, skizofrenia, dan paranoid, pengobatan ke dokter atau psikiater tentu perlu dilakukan.
  • Nantinya, dokter akan memberikan obat atau terapi untuk membantu mengubah pikiran dan perilaku yang tidak baik.
  • Pada beberapa kasus, Anda mungkin akan menerima kombinasi dari kedua pengobatan tersebut.

 

Perilaku menyimpang tanda masalah kesehatan mental

 

Perilaku menyimpang bisa menjadi tanda masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, skizofrenia, dan paranoid. Kondisi-kondisi ini perlu segera ditangani agar tidak semakin parah.

 

Kesimpulan

 

Penyimpangan sosial di lingkungan sekolah merupakan masalah yang kompleks dan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasinya. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial seperti bullying, tawuran, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan kenakalan remaja dapat diatasi dengan peningkatan pengawasan, pembinaan karakter, konseling, kerjasama dengan orang tua, dan pendidikan serta sosialisasi. Dengan upaya yang sinergis, diharapkan penyimpangan sosial di sekolah dapat diminimalisir sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

 

Daftar Pustaka

 

Ahmad, M. (2010). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Bakri, M. (2013). Hukum dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 

Di akses Pada 28 June 2024 https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/perilaku-menyimpang/

Hamzah, A. (2012). Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Raharjo, A. (2015). Mencegah Kenakalan Remaja: Strategi dan Solusi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo, M. D. C. (2017). Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Sistem Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.

Di akses Pada 28 June 2024 "Penyimpangan Sosial: Pengertian, Unsur, Faktor Penyebab, dan Contohnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6155938/penyimpangan-sosial-pengertian-unsur-faktor-penyebab-dan-contohnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun