Mohon tunggu...
Pandu Wibowo
Pandu Wibowo Mohon Tunggu... -

Peneliti Center for Information and Develpoment Studies Indonesia | Tenaga Ahli Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas | Candidate Magister of Planing and Public Policy in University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kemenangan Islam dan Demokrasi serta Gagalnya Kudeta di Turki

17 Juli 2016   08:33 Diperbarui: 17 Juli 2016   12:05 2742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turkish soldiers stand guard at the Taksim Square in Istanbul, Turkey, 16 July 2016. SEDAT SUNA / EPA

Dua partai oposisi di Turki telah mengumumkan sikap mereka terhadap upaya kudeta militer (Republika, 2016). Pimpinan CHP mengatakan “negara ini telah menderita banyak dari kudeta. Kami tidak ingin kesulitan-kesulitan ini diulang”. CHP menekankan bahwa akan melindungi Republik Turki dan demokrasi. Sementara pemimpin MHP Devlet Bahceli menelepon Perdana Menteri Binali Yildrim setelah muncul kabar kudeta. Devlet mengungkapkan dukungan partainya untuk demokrasi dan kehendak bebas masyarakat. Sikap politik dari pihak oposisi ini menandakan bahwa jika kudeta terjadi, maka partai politik di Turki akan mengalami kerugian cukup besar, yakni mati perlahannya partai politik di tangan militer.

Ketiga, Kuatnya Peran Kepolisian Turki

Keberhasilan pemerintahan AKP dalam membongkar kasus rencana kudeta yang dilakukan oleh sekelompok militer karena kuatnya lembaga kepolisian dan intelijen (Seufert, 2014). Pihak intelejen Turki dikabarkan telah mengetahui penyusup yang masuk ke dalam rombongan Presiden Erdogan. Presiden Erdogan langsung diamankan di tempat yang tidak diketahui. 

Sementara pihak kepolisian langsung ke lokasi dimana tempat tentara melakukan aksi kudeta, kemudian menangkap dan mengamankan para tentara. Perlu diketahui, Kepolisian Republik Turki sejak 15 tahun terkahir adalah pihak keamanan yang berhasil menghalangi militer dalam mengkudeta pemerintah. Hal ini tidak lepas dari pengkaderan yang dilakukan kalangan islamis di internal kepolisian sejak tahun 1960an.

Keempat, Kemanjuan Demokrasi dan Ekonomi Turki

Kemenangan AKP membawa dampak positif bagi rakyat Turki secara keseluruhan. Produk Domestik Nasional (PDB) di tahun 2013 mencapai 100 M dollar Amerika. Erdogan dan AKP membawa ekonomi negerinya dari rangking 111 dunia ke peringkat 16 dengan rata-rata peningkatan 10%. Untuk pertama kali Turki di masa modern dapat memproduksi pesawat terbang dan pesawat tempur tanpa awak, serta satelit militer modern pertama yang multi fungsi. Erdogan dan AKP mendirikan 125 universitas baru, 189 sekolah baru, 510 rumah sakit baru, dan masih banyak lagi kegimalangan pemerintahan AKP dalam membangun Turki. Hasil kerja kabinet AKP cukup memuaskan rakyat Turki, sehingga AKP berhasil mendapat kepercayaan rakyat.

Kelima, Dukungan Penuh Rakyat

Dukungan rakyat Turki sungguh diluar dugaan. Setelah Presiden Erdogan melakukan video call dan meminta rakyat Turki untuk turun ke jalan melawan aksi kudeta, dengan cepat rakyat Turki meresponnya dengan turun ke jalan dan menangkap para tentara. Sungguh ini adalah sejarah baru dunia. Dimana saat kudeta berlangsung, tidak ada yang berani menghalangi dan menggalkannya. Namun hari ini dunia menyaksikan bahwa rakyat Turki berhasil membuktikan hal itu. Fenomena ini adalah bukti kepuasan dan kecintaan rakyat kepada pemimpin mereka.

Faktor-faktor inilah yang menjawab pertanyaan penting tentang mengapa aksi kudeta yang sudah dilakukan tidak kunjung berhasil?. Rakyat Turki berhak bersyukur bahwa sesungguhnya kekuasaan Turki murni ada di tangan rakyat dan didukung penuh rakyat, bukan militer.

ISLAM DAN DEMOKRASI

Turki adalah salah satu negara yang menjadi model dari negara demokrasi muslim di dunia setelah Indonesia. Indeks demokrasi Turki cukup tinggi, juga relijiusitas rakyatnya juga sangat tinggi, ditambah pembangunan yang terus berkelanjutan dan menunjukan kesejahteraan bagi rakyatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun