KAJIAN PUSTAKA
Kreativitas Menurut Munandar (2014:6) Â adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sedangkan menurut pendapat Supriadi (dalam Rachmawati dan Kurniati, 2010:13) bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu hasil karya nyata, atau pemikiran yang baru dan berbeda dengan apa yang sudah ada.Â
Menurut Masganti (2016:2) Kreativitas ialah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan suatu ide/produk baru yang memiliki nilai kegunaan, dimana hasil dari ide/produk tersebut diperoleh melalui proses kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, tetapi mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya. Kreativitas bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Hardjadinata (2009:22), yang mengemukakan bahwa kegiatan melipat kertas lipat, merupakan salah satu fitur yang utama pada latihan membentuk yang bersifat self corrective, dalam artian anak-anak mengetahui sendiri apabila mereka salah membentuk atau melipat kertas lipat tersebut. Dan anak akan selalu bereksplorasi dengan aktivitas mencoba dan salah untuk menemukan temuan baru berdasarkan pengalamannya sendiri. Sedangkan Menurut Pamadhi (2010: 7.21) Melipat adalah ketrampilan yang mengolah kertas menjadi karya seni rupa, kertas yang mempunyai sifat dua dimensi kemudia diubah menjadi karya seni rupa tiga dimensi.
Langkah-langkah melipat menurut Sumanto (2005:102) sebagai berikut: 1) Tahap persiapan, dimulai dengan menentukan bentuk, ukuran, dan warna kertas yang digunakan untuk kegiatan melipat. Juga dipersiapkan bahan pembantu dan alat yang diperlukan sesuai model yang akan dibuat. 2) Tahap pelaksanaan, yaitu membuat lipatan tahap demi tahap sesuai gambar pola (gambar kerja) dengan rapi menurut batas setiap tahapan lipatan sampai selesai. 3) Tahap penyelesaian, yaitu melengkapi bagian-bagian tertentu pada hasil lipatan. Melipat lurus dan melipat miring perlu diberikan sebagai dasar dalam melatih kemampuan anak pada kegiatan melipat kertas ke berbagai arah atau posisi dengan menggunakan beberapa ukuran kertas. Melipat lurus dan melipat miring merupakan cara/pendekatan yang harus dilakukan dalam pembuatan suatu model lipatan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, karena menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan cepat tercapai.
Peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah model spiral yaitu pelaksanaan penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, tindakan dan observing (pengamatan), dan refleksi serta perbaikan rencana  (Sa’dun Akbar, 2010: 87).
Setiap siklus dalam penelitian ini terbagi menjadi empat tahap pokok, yaitu : tahap menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi atau pantulan:
1) Tahap menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2) Tahap pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3) Tahap pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi. 4) Tahap refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi.Teknik pengumpulan data Menurut Sugiono (2010: 15) yaitu langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Nana Sujana & Ibrahim, 2004: 220). Observasi atau pengamatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, yaitu sebelum ada tindakan, pada saat proses pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. 2) Wawancara adalah kegiatan berupa Tanya jawab peneliti dengan teman sejawat, peneliti dengan anak. 3) Dokumentasi adalah instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan. Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh data dengan cara mengambil foto-foto pada saat pembelajaran berlangsung yang kemudian di deskripsikan secara narasi untuk membantu peneliti menjelaskan proses penelitian yang dilakukan.
Hasil yang diperoleh dari observasi pembelajaran akan dianalisis, sebagai bahan untuk menentukan tindakan berikutnya. Disamping itu seluruh data yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dan tindakan yang dilakukan menggunakan rumus Sudjana (Nugraheni 2014: 40) yaitu sebagai berikut: