Pidea dan problem Humanitas
Paideia berasal dari kata Yunani "pais" yang berarti "anak" dan "paidos" yang berarti "pendidikan" atau "pengajaran." Dalam konteks Yunani klasik, paideia merujuk pada sistem pendidikan yang tidak hanya mencakup pembelajaran keterampilan teknis atau pengetahuan akademis, tetapi juga pembentukan karakter moral, etika, dan budaya seseorang. Paideia dianggap sebagai landasan dalam membentuk individu yang ideal, yang memiliki keseimbangan antara kemampuan intelektual, jasmani, dan rohan
Paideia dijelaskan sebagai pendidikan yang mencakup pengembangan sifat alami manusia. Ini mencakup pelatihan dalam berbagai aspek budaya dan keterampilan intelektual serta moral yang diterapkan dalam tradisi pendidikan Yunani klasik. Paideia di sini menggambarkan bagaimana sistem pendidikan yang menyeluruh dapat menciptakan pemimpin yang berintegritas.
Paideia adalah proses yang komprehensif, meliputi:
- Pendidikan jasmani (seperti senam), untuk menjaga tubuh tetap sehat dan kuat.
- Pendidikan intelektual, yang mencakup berbagai mata pelajaran seperti tata bahasa, retorika, logika, matematika, dan filsafat.
- Pendidikan moral, yang bertujuan untuk mengembangkan kebijaksanaan praktis dan kemampuan untuk hidup dengan adil.
Problem humanitas adalah konsep yang mengacu pada tantangan dalam memahami dan mencapai sifat sejati kemanusiaan. Dalam hal ini, ada tiga tema penting yang muncul sebagai bagian dari problem humanitas:
- Arete (Keutamaan)
Merujuk pada keunggulan moral dan kebajikan. Bagi Plato, arete adalah kualitas penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya pemimpin. Arete mencakup kebijaksanaan, keberanian, pengendalian diri, dan keadilan.
- Phronesis (Penilaian Moral atau Kebijaksanaan Praktis)
Ini adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan praktis dan pengalaman. Phronesis adalah salah satu kebajikan tertinggi dalam filsafat Yunani, karena merupakan kebijaksanaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Sophrosyne (Moderasi)
Merujuk pada kemampuan untuk mengendalikan diri dan hidup dengan seimbang. Sophrosyne adalah kebajikan penting yang menjaga individu agar tidak berlebihan dalam aspek-aspek kehidupan tertentu, seperti nafsu, kemarahan, atau ambisi. Ini merupakan nilai yang sangat dihargai dalam tradisi Yunani, karena moderasi dianggap sebagai kunci untuk mencapai kebahagiaan dan harmoni.
Konsep penting dalam kepemimpinan republik Platon dan Ki Hadjar Dewantara
- Problem Ignorance dalam Filsafat Pendidikan Plato dan Ki Hadjar Dewantara