Merawat Persahabatan
Untuk mendapatkan suatu jalinan relasi yang baik, maka orang yang bersahabat itu perlu merawat persahabatan, supaya persahabatan kita bisa bertahan lama. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan berbicara, siapa kita saat ini (JK XXII: 4) kita tidak bisa berbicara sengan seorang pangeran seenaknya, semaunya kita seperti kita berbicara dengan seorang petani. Persahabatan dengan Allah bukan sebuah persahabatan yang dangkal, seperti sebuah relasi sejauh butuh. Â St. Yohanes dari salib juga menegaskan tentang doa atau persahabatan dengan Allah tidak lain suatu usaha untuk menyenangkan Allah, karena Allah layak untuk dilayani (Malam Gelap 19;4). Ketika kita sudah menjadi sahabat Allah dan telah melayani Allah seharusnya kita katakan seperti yang terte ra dalam Injil Lukas 17:10, "Kami hanya hamba-hamba yang tak berguna. Kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan." Tugas ini bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan suatu kemuliaan bagi kita.
Upah dari Doa/ Persahabatan mesra dengan Allah
Ketika seseorang telah menjalin relasi  baik dengan Allah tentu saja efeknya besar seperti yang St. Teresa Avila sendiri katakana:
Melupakan diri sendiri. Apa yang dilakukan Tuhan dianggap terbaik, tidak kuatir akan apa yang akan terjadi.
Ada keinginan yang besar untuk mengabdi Tuhan, memuji Tuhan dan membantu setiap orang yang dapat dibantunya.
Ingin sekali menderita. Bila Tuhan menghendaki jiwa menderita, itu baik, kalau tidak, jiwapun tidak cemas seperti sebelumnya. "mereka tidak saja ingin mati, tetapi mereka ingin hidup bertahun-tahun dalam penderitaan yang berat asal saja melalui semua penderitaan ini mereka dapat membantu agar Tuhan dipuji
1. Kita harus saling mengasihi dan membantu dengan tidak membeda-bedakan serta memperhatikan kebutuhan sesama.
2. Hindari persahabatan yang eksklusif karena persahabatan ini betapa pun sucinya mudah ditunggangi setan. Maka bila mulai timbul kecenderungan pada seseorang melebihi yang lain, hendaknya mengendalikan diri dan tidak membiarkan diri ditaklukan oleh afeksi.
3. Kejarlah kebajikan-kebajikan dan kebaikan-kebaikan batiniah dan usahakan supaya tidak menekankan hal-hal lahiriah.