Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)
Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Â
Lokasi
SMA Negeri 1 Sragen
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran PJOK Materi Keterampilan Melempar dan Menangkap pada Permainan Softball.
Penulis
Eko Susanto Saputro, S.Pd
Tanggal
Senin, 17 Oktober 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
- Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah :
Faktor Internal
1) Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran.
2) Peserta didik kurang percaya diri untuk mengajukan atau menjawab pertanyaan.
3) Kurangnya sikap teliti, kerja sama, tanggung jawab dan kritis pada peserta didik.
4) Peserta didik sulit berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung, ketika guru memberikan penjelasan tentang materi, terkadang ada peserta didik yang mengobrol dengan temannya.
Faktor Eksternal
1) Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dari awal hingga akhir sehingga peserta didik kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang mendukung tumbuhnya kemandirian belajar pada peserta didik.
3) Guru belum maksimal dalam melakukan persiapan terlebih dahulu sehingga saat mengajar cenderung hanya sekedar menyampaikan materi tanpa mempersiapkan bahan ajar, kelas dan peserta didik.
4) Guru belum mengoptimalkan dalam memanfaatkan berbagai macam model-model pembelajaran yang inovatif .
- Â
- Praktik ini penting untuk dibagikan, karena alasan sebagai
berikut : - Diharapkan praktik pembelajaran ini dapat memotivasi saya sendiri dan guru lain untuk mampu mendesain pembelajaran yang inovatif.
- Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain tentang bagaimana cara mengatasi pemasalahan pada proses pembelajaran.
- Praktik pembelajaran ini kedepannya dapat menjadi bahan bacaan sehingga tenaga pendidik dapat menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai sehingga dapat berdampak pada peningkatan motivasi belajar peserta didik yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
- Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah : Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru dan fasilitator yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, seru dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball.
Â
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik pada materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti yang telah disebutkan diatas. Berdasarkan penyebab dari permasalahan tersebut, tantangan yang dihadapi guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah :
- Pemilihan penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik yaitu penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) pada materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball.
- Guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk meningkatkan sikap teliti, kerjasama, tanggung jawab dan kritis sehingga peserta didik dapat mengatasi kesulitan belajarnya melalui proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, seru, dan menyenangkan.
- Penggunaan LKPD sesuai sintaks model pembelajaran yang belum terbiasa diterapkan dalam proses pembelajaran.
- Pendidikan karakter, baik dalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran yang perlu ditambahkan.
Berdasarkan keempat tantangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu : Kompetensi pedagogik dan Kompetensi profesional.
Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.
Berdasarkan tantangan yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
- Pemilihan model pembelajaran inovatif
- Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu PBL (Problem Based Learning)
- Proses pemilihan model ini yaitu: mempelajari model-model pembelajaran inovatif, mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar peserta didik dan mempelajari karakteristik materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball.
- Pada proses pemilihan model pembelajaran, pihak yang terlibat adalah guru PPL yang melaksanakan wawancara dengan kepala sekolah, teman sejawat, pengawas dan narasumber yang relevan dalam pendidikan.
- Sumber daya yang diperlukan yaitu jaringan internet untuk mengakses yang terkait model-model pembelajaran inovatif.
- Pemilihan media pembelajaran inovatif
- Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan media pembelajaran Microsoft Power point, media video proses pembuatan media pembelajaran inovatif dibuat oleh guru sendiri, yaitu dimulai dari menyiapkan alat dan bahan, menyusun LKPD dan bahan ajar materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball.
- Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran ini yakni guru PPL, peserta didik, dan teman sejawat.
- Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif ini yaitu: bahan ajar, laptop, printer, aplikasi microsoft office word, microsoft power point, video pembelajaran, alat modifikasi dan bahan untuk praktik keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball. (lapangan, peluit, bola kasti, bola softball, glove/ sarung tangan softball, cone kerucut)
- Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
- Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada peserta didik terkait dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang bisa meningkatkan motivasi belajar yang membuat peserta didik dapat partisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran.
- Proses dalam pelaksanaan PPL ini di dampingi oleh observer yang mengobservasi dari awal hingga akhir kegiatan PPL. Observer juga melihat secara langsung antusias peserta didik dalam proses pembelajaran dan dalam melakukan penilaian hasil belajar melalui Pre-test dan Post-test.
- Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi dan kreativitas guru dalam mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat pada aktivitas peserta didik.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan? Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.
- Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan yaituÂ
- Pembelajaran berjalan sistematis sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
- Pembelajaran menjadi inovatif sehingga peserta didik lebih aktif terlibat dalam pembelajaran.
- Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai yang dirumuskan, yaitu penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
- Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Mengapa?
- Penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran hasilnya sangat efektif meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Selain meningkatkan motivasi belajar, penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ini juga efektif meningkatkan nilai pengetahuan maupun praktik yang terlihat dari hasil penilaian pre-test dan post-test. Motivasi belajar peserta didik pada materi keterampilan melempar dan menangkap pada permainan softball yang diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) lebih tinggi daripada yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional, perbedaan ini terletak pada proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, dimana pada pembelajaran konvensional peran guru lebih dominan. Sementara itu, pada pembelajaran yang menggunakan model PBL (Problem Based Learning) proses pembelajaran menuntut keaktifan peserta didik. Keaktifan peserta didik pada pembelajaran ini diduga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Tahapan dalam PBL, umumnya siswa menunjukkan semangat dan ketekunan yang cukup tinggi dalam menyelesaikan sebuah masalah, aktif berdiskusi dan saling membantu dalam kelompok, dan tidak canggung bertanya atau minta petunjuk kepada guru. - Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan : - Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
- Rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model pembelajaran yang telah dilaksanakan. Karena berdampak besar terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik.
- Respon peserta didik sangat baik, hal ini terlihat dari meningkatnya keaktifan peserta didik dan hasil ketuntasan belajar yang meningkat.
- Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
- Faktor pendukung keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran terutama dalam memilih model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) yang berpusat pada peserta didik, proses pembelajaran yang mampu membuat peserta didik terlibat aktif, serta penggunaan media pembelajaran yang menarik sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran.
- Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
- Pemilihan model pembelajaran inovatif agar pembelajaran menjadi menarik, seru, dan menyenangkan sehingga dapat membuat peserta didik menjadi aktif yang berdampak pada meningkatnya motivasi belajar peserta didik.
- Pemilihan media pembelajaran juga sangat berpengaruh pada keberhasilan suatu proses pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik, sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep materi yang disampaikan.
- Selain itu pemilihan metode pembelajaran juga harus diperhatikan sesuai dengan gaya belajar peserta didik, agar selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik merasa terlayani dengan baik, gaya belajar apa yang disukai peserta didik sedapat mungkin dimunculkan dalam metode pembelajaran, sehingga pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dapat tercapai.
- Tetap menjadi guru yang memesona bagi peserta didik yang terus belajar mengikuti perkembangan zaman untuk bisa menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.