Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melibatkan Siswa Merawat Sarpras Sekolah, Meningkatkan Soft Skillnya

13 Desember 2024   15:32 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas pembelajaran siswa di sekolah membutuhkan sarana prasarana (selanjutnya disebut sarpras). Sarpras yang ada di sekolah sangat penting bagi siswa.

Karenanya, penyelenggara pendidikan menyediakan sarpras termaksud. Penyediaannya di sekolah negeri dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu, penyediaannya di sekolah swasta dilakukan oleh yayasan.

Upaya pengadaan sarpras di sekolah dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan belajar bagi siswa. Tentu juga untuk memenuhi kebutuhan kerja bagi guru dan karyawan.

Pengadaannya sangat mungkin tak dapat serentak. Umumnya, dipenuhi secara berkala. Sebab, pengadaannya membutuhkan anggaran yang tak sedikit.

Tetapi, mungkin saja ada yang pengadaannya serentak karena memang kebutuhannya bersifat serentak. Selain itu, karena tentu saja ada anggaran yang mencukupi.

Baik terkait dengan sarpras yang diadakan secara berkala maupun serentak, tetaplah peruntukannya demi keberlangsungan proses pembelajaran lancar dan, terutama, berdampak positif terhadap siswa.

Sebab, sejatinya, penyediaan sarpras pendidikan adalah untuk belajar bagi siswa. Sekalipun memang ada yang untuk guru dan karyawan. Tetapi, mayoritas untuk kepentingan tumbuh kembang siswa.

Karenanya, dalam perawatan dan penjagaannya perlu melibatkan sikap siswa. Tak cukup hanya dikerjakan oleh pekerja di sekolah. Sebab, hal ini kurang memberi edukasi terhadap siswa.

Sekali lagi, siswa harus terlibat. Sekalipun seperti ini, bukan berarti bahwa kemudian meniadakan pekerja di sekolah. Tak demikian maksudnya.

Sebab, siswa pergi ke sekolah bertujuan untuk belajar. Tugasnya ya belajar. Tak ada yang lain. Tetapi, belajar tak dibatasi hanya belajar mata pelajaran (mapel). Belajar dapat melalui apa saja. Termasuk, misalnya, melalui keterlibatannya dalam merawat dan menjaga sarpras sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun