Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melibatkan Anak Mengelola Sampah Itu Investasi Gaya Hidup Hijau

4 Desember 2024   18:51 Diperbarui: 5 Desember 2024   07:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Siswa sedang memilah sampah. (Dokumentasi pribadi)

Sudah banyak desa atau daerah memerhatikan sampah dan dampak buruknya terhadap lingkungan. Sehingga, desa atau daerah sudah memiliki bank sampah, yang pengelolaannya melibatkan warga setempat.

Ada juga usaha kecil kreatif yang memanfaatkan sampah yang melibatkan warga pula. Ini ruang pendidikan tentang sampah dan lingkungan, yang dapat juga menjadi area bersama mengajak anak ambil bagian.

Setidak-tidaknya anak mengenal bahwa di lingkungan desa atau daerahnya ada aktivitas lanjutan dari aktivitas yang mereka lakukan di dalam keluarga. Dengan begitu, pengetahuan anak bertambah. Dan, bukan mustahil ketertarikan anak dalam pengelolaan sampah pun akhirnya meningkat.

Sementara itu, sekolah yang bersifat formal dengan program yang salah satunya pasti concen terhadap lingkungan, notabene sampah, semakin memperteguh bahwa anak memiliki banyak ruang belajar mengenai persampahan. Yang, jika tak dikelola dengan benar dapat berdampak buruk terhadap lingkungan, yang adalah habitat mereka.

Itu sebabnya, ketika kita, orangtua atau orang dewasa, melibatkan anak sejak dini dalam mengelola --baik langsung maupun tak langsung-- sampah dengan benar yang akan berefek terhadap terciptanya lingkungan yang nyaman, bersih, aman, dan asri berarti sudah menanam investasi gaya hidup hijau untuk masa kini dan mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun