Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perspektif (Sebagian) Guru: UN sebagai Ruang Berjuang Siswa

19 November 2024   12:38 Diperbarui: 19 November 2024   17:22 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa sedang melaksanakan ujian, diambil dari kompas.com

Saya sebagai guru, juga sebagian teman guru, melihat fakta bahwa sejak tak ada ujian nasional (UN), siswa tak memiliki fase yang berbeda. Flat saja. Semestinya, fase yang berbeda dalam proses pendidikan itu ada.

Sebab, hampir dalam keberlangsungan hidup organisme, sebut saja, misalnya, manusia, ada fasenya. Ada fase lahir, fase hidup, lalu fase mati.

Dan, dalam setiap fase, atau antarfase, selalu ada tantangan. Tak mulus-mulus saja. Contoh, (ini kata bidan) saat bayi lahir dalam kondisi normal, pasti menangis. Sebab, semula berada di alam rahim, lantas berpindah di alam dunia. Dua alam ini memiliki kondisi yang berbeda.

Ketika berada di area pertemuan antara alam rahim dan alam dunia, di sinilah ujian fase ini dialami. Sehingga, si bayi menangis. Tetapi, setelah melalui ini, bayi mulai dapat beradaptasi dan mulai dapat menikmati alam yang baru.

Analogi ini mau menunjukkan bahwa seperti inilah sebenarnya anak yang mengenyam pendidikan. Harus ada fase-fase yang dilewati. Yang, di bagian tertentu ada tantangan yang harus diselesaikan dulu untuk memasuki fase berikutnya.

Guru yang hendak naik jabatan, misalnya, kini, harus melalui ujian, yang disebut dengan istilah uji kompetensi kenaikan jabatan (UKKJ). Di bagian ini ada soal-soal yang harus diselesaikan.

Dan, tentu saja harus mencapai nilai tertentu, seorang guru baru dapat memiliki syarat memasuki jabatan yang baru. Jika belum mencapai nilai tertentu yang dimaksud, ia tak dapat memiliki syarat memasuki jabatan baru.

Untuk bisa mencapainya, guru mempersiapkan diri. Saya, tentu juga guru-guru lain yang menghadapi UKKJ, sudah pasti belajar jika ingin mencapai nilai yang memenuhi syarat lulus. Nilai syarat lulus ini adalah kebutuhan.

Orang, siapa pun, termasuk siswa, jika memiliki kebutuhan pasti berusaha. Saat siswa diberi tahu akan ada ulangan, misalnya, mereka mempersiapkan diri.

Siswa yang tergolong malas sekalipun tetap tebersit ingin belajar. Apalagi siswa yang rajin. Sudah pasti belajar dengan sungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun