Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Manfaat Membaca Wajah Siswa bagi Guru

7 November 2024   12:43 Diperbarui: 7 November 2024   17:44 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedatangan siswa SMP 1 Jati, Kudus, Jawa Tengah, disambut oleh guru dan pengurus OSIS di pintu gerbang sekolah. (Dokumentasi pribadi)

Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun (5S) sudah menjadi bagian penting di sekolah. Termasuk di sekolah tempat saya mengajar. Yaitu, diwujudkan pada setiap pagi hari efektif masuk (sekolah) guru menyambut kedatangan siswa di pintu gerbang sekolah.

Tak hanya guru. Tetapi, beberapa siswa pengurus organisasi siswa intra sekolah (OSIS) yang dijadwal (selanjutnya disebut OSIS) membersamai guru. Yaitu, ikut menyambut kedatangan teman-temannya.

Piket guru dan OSIS menyambut kedatangan siswa dengan menerapkan 5S dimaksudkan agar siswa merasa bahagia, juga semangat. Sebab, ketika mereka memasuki lingkungan sekolah sudah mendapat perhatian.

Suasana hati akan berbeda jika ketika mereka memasuki lingkungan sekolah tak ada guru dan OSIS yang menyambutnya. Pasti hambar. Tak hangat. Biasa saja.

Guru yang menyambut merespons sikap hormat siswa. Juga merespons salam siswa. Sesekali guru mendahului memberi sikap menyambut dan salam kepada siswa karena ada juga siswa yang mungkin malu, atau memang kurang biasa melakukannya. Sehingga, berjalan lewat begitu saja.

Keadaan yang seperti ini sangat penting disadari oleh guru. Selanjutnya, guru mau lebih dahulu memberikan salam, sapa, sikap yang semestinya terhadap siswa. Dan, ini sekaligus menjadi teladan bagi siswa dalam implementasi 5S. Juga demikian seharusnya bahwa guru sesekali memang perlu melakukannya untuk siswa, tak menunggu siswa berbuat terlebih dahulu.

Dan, selalu disambut oleh siswa sekalipun kurang semangat, hanya sedikit senyum atau bahkan tak senyum dan tatapan sesaat. Kurang ramah. Akhirnya, mungkin ada guru yang kurang simpatik terhadap siswa yang demikian. Tetapi, ada juga guru yang menerimanya sebab menyadari bahwa memang ada siswa yang seperti ini.

Hanya, memang, tak banyak siswa yang seperti ini. Tetapi, penting bagi guru membentuknya bersikap lebih terbuka, lebih baik. Sebab, ini memang salah satu tugas dan fungsi (tupoksi) guru, yaitu membentuk karakter siswa.

Kesukacitaan yang harus dicatat oleh guru adalah tak sedikit siswa yang mendahului menyapa, memberi senyum, mengangguk sembari menyatukan telapak tangan di depan dada menyempurnakannya dengan memberi salam hormat kepada guru. Kami, para guru yang bertugas, merespons balik.

Pada bagian ini merupakan momen yang sangat bermakna. Tak hanya bermakna bagi siswa, tapi juga bagi guru. Bagi siswa tentu mereka merasa bahwa kedatangannya di sekolah sangat diperhatikan dan dihargai oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun