Dalam konteks demikian, saya selalu menyatakan kepada siswa bahwa saya dan dirinya sama. Ada saatnya sama-sama menghadapi masalah dan hal ini sangat wajar. Siapa pun, tanpa pandang bulu, dalam waktu tertentu, menghadapi masalah.
Selanjutnya, saya mengatakan bahwa sering kali kita tak mampu menghadapi sendiri masalah yang ada. Kita membutuhkan orang lain. Yang, sangat mungkin dapat membantu.
Ya, saya sendiri, saat menghadapi masalah yang tak mudah diselesaikan, orang lain saya mintai tolong untuk membantu. Bahkan, tak jarang orang lain itu adalah orang yang usianya lebih muda daripada saya. Saya tak malu karena usia lebih tua.
Jadi, ini yang selalu saya katakan kepada siswa yang menurut saya perlu dibantu dari problem yang melingkupinya, kita harus mau saling berbagi. Saya dapat berbagi kepadamu; kamu bisa berbagi kepada saya. Kita saling membantu.
Kita harus berjuang bersama untuk dapat menyelesaikan persoalan yang kita hadapi. Berjuang bersama memiliki kekuatan yang lebih hebat ketimbang berjuang sendiri.
Yakinilah ini! Kamu pasti dapat terlepas dari persoalan yang membelenggu kebebasanmu dalam berekspresi. Ayo bangkit bersama!
Yang saya dapatkan kemudian adalah ia mulai mau berbicara kepada saya. Sangat terbuka. Dan, ia tampak membutuhkan kawan untuk mengakhiri beban yang ditanggungnya. Katakan kepadanya, bahwa Anda siap membantu dan menjamin ia nyaman dan aman.
Akhirnya, bukan saya atau Anda yang membuat siswa berhasil dalam berjuang menemukan kembali kebahagiaan dan kegembiraannya dalam pembelajaran yang hilang.
Tapi, semangatnya yang membuatnya ia berhasil. Ini yang harus kita katakan kepadanya. Dan, layak untuk dirayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H