Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perlu Memperkuat Pendidikan bagi Anak Jalanan

14 Juli 2024   01:20 Diperbarui: 14 Juli 2024   10:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat anak jalanan dan kurang mampu di Semarang mencari pendidikan di Relokasi Pasar Johar Semarang. Senin (7/11/2022). (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Kasus ini merupakan tragedi pendidikan. Yang, sangat mungkin terjadi juga di sekolah lain. Kejadiannya dapat disebabkan oleh problem yang sama. Tapi, dapat juga oleh problem yang berbeda.

Terhadap siswa kami, yang katakanlah bagian dari  tragedi pendidikan ini, kami menyikapi dengan membangun komunikasi dengan desa. Untuk memberi perhatian lebih terhadap siswa, yang harapan kami, ia tak putus sekolah.

Tapi, harapan tak dapat terwujud. Yang, memang realitas seperti ini begitu banyak dialami oleh banyak orang. Bahwa harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan.

Maka, kami, sekolah dan desa, akhirnya bersepakat untuk mengalihkan siswa ini mengambil pendidikan di Kejar Paket.

Alasannya, program belajar di Kejar Paket tak seperti di sekolah reguler. Selain waktunya tak full dalam enam hari, belajarnya lebih santai.

Kesepakatan ini kami ambil setelah desa membangun komunikasi secara intens dengan siswa termaksud. Tak mudah bagi desa untuk mempersuasinya. Karena, siswa (baca: anak) ini, katanya, memang tak memiliki minat bersekolah (lagi).

Tapi, akhirnya mau juga menempuh pendidikan di Kejar Paket. Sekolah dan desa bekerja sama memberi bantuan. Sekolah menyiapkan administrasi, sedangkan desa menyiapkan kebutuhan lain. Sejak itu, kami tak pernah kontak.

Tahu-tahu satu mantan siswa di sekolah tempat saya mengabdi ini, mengamen di jalan. Bersama temannya, beberapa laki-laki.

Saya berpikir bahwa ia tak mungkin belajar lagi di Kejar Paket. Sebab, hampir setiap hari, ia bersama teman-temannya mengamen di persimpangan traffic light, yang sering saya melewatinya. Ia pasti sudah dropout.

Realitas yang sama sangat mungkin banyak dijumpai di tempat lain. Di daerah tempat saya tinggal saja, yang namanya anak-anak jalanan, yang akhirnya satu mantan siswa dari sekolah tempat saya mengajar ini boleh dibilang masuk dalam kelompok mereka, banyak jumlahnya.

Hampir dapat dipastikan di setiap persimpangan traffic light ada mereka. Ada yang masih kanak-kanak, ada yang sudah remaja, pemuda, bahkan orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun