Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Menonton Bareng Film, Ada Manfaatnya?

10 April 2024   12:26 Diperbarui: 10 April 2024   12:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Guru menonton bareng (nobar) film Budi Pekerti di perpustakaan sekolah, beberapa waktu yang lalu, sebelum libur. (Dokumentasi pribadi)

Karena, saya melihatnya teman-teman guru saling mengungkapkan pandangannya atas film yang secara bersama-sama dilihatnya.

Apalagi kemudian letupan-letupan gagasan pendek dari masing-masing guru yang "berdiskusi" direnungkan dan nilai-nilai yang baru dan positif diambil untuk diimplementasikan dalam kelangsungan hidup. Termasuk, dalam membersamai siswa belajar.

Ini berarti (bahwa) buah diskusi guru dari nobar film memberi kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan. Setidak-tidaknya, bagi guru sendiri.

Dan, bukan mustahil lewat nobar film, guru selain berefleksi dan berdiskusi, juga akhirnya memiliki mindset baru, yang memungkinkan guru memiliki kontribusi yang lebih lagi bagi dunia pendidikan.

Karena, masih ada sebagian guru yang belum mau beranjak dari gaya lama dalam mendidik dan mengajar siswa. Berubah dari zona nyaman ke praktik-praktik pembelajaran yang berani berbeda tak mudah dilakukan oleh guru.

Masih ada anggapan yang membelenggu sebagian guru, yaitu kalau yang selama ini masih dapat dilakukan bagi kepentingan pembelajaran, buat apa melakukan hal yang berbeda dan menjadi beban.

Harapannya, melalui nobar film-film bertema pendidikan pada umumnya dan bermuatan spiritualitas guru pada khususnya, dapat memersuasi guru berani melakukan gaya pembelajaran yang lebih menyentuh dunia pendidikan.

Ternyata, masih banyak film yang mengangkat tema seperti yang barusan disebutkan di atas, yang saya belum melihatnya. Mungkin setali tiga uang dengan teman-teman guru lain, baik yang satu maupun yang berbeda sekolah dengan saya.

Sekalipun saya meyakini banyak juga guru --walaupun sendiri-sendiri, tak nobar-- yang sudah menontonnya. Terutama, teman-teman guru yang memang  pehobi menonton film. Toh, kini, melakukannya  tak harus di gedung bioskop.

Saya sekadar mencatat film-film termaksud, berikut ini, di antaranya Dead Poet's Society (1989), Taare Zameen Par (2007), The Great Debaters (2007), Sokola Rimba (2013), Teacher's Diary (2014), Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015), dan Hichki (2018) (cnnindonesia.com, 25/11/2022).

Bagi guru, --ini sekadar tambahan dan sayang kalau saya tak menulisnya--  suasana yang rileks dan menyenangkan ketika nobar film, yang tentu sangat berbeda dengan suasana seperti ketika mengikuti pelatihan dan seminar, akan lebih memudahkan guru menyerap semua pengetahuan, nilai-nilai, dan teladan dari film yang dilihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun