Apalagi film-film yang ditonton oleh guru termaksud bukan mustahil juga ditonton oleh masyarakat, yang sangat mungkin di antaranya ada yang sebagai orangtua siswa.
Jadi, pada poin ini sebetulnya dapat saja kemudian memunculkan (adanya) kesamaan persepsi antara guru dan orangtua --konsekuensi dari menonton film yang sama-- kehendak dalam memastikan  pendidikan bagi anak-anak.
Karena, kekuatan film dalam mengubah persepsi dan implementasi sering-sering memenangkan cita-cita (bersama).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H