Karena, saya melihatnya teman-teman guru saling mengungkapkan pandangannya atas film yang secara bersama-sama dilihatnya.
Apalagi kemudian letupan-letupan gagasan pendek dari masing-masing guru yang "berdiskusi" direnungkan dan nilai-nilai yang baru dan positif diambil untuk diimplementasikan dalam kelangsungan hidup. Termasuk, dalam membersamai siswa belajar.
Ini berarti (bahwa) buah diskusi guru dari nobar film memberi kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan. Setidak-tidaknya, bagi guru sendiri.
Dan, bukan mustahil lewat nobar film, guru selain berefleksi dan berdiskusi, juga akhirnya memiliki mindset baru, yang memungkinkan guru memiliki kontribusi yang lebih lagi bagi dunia pendidikan.
Karena, masih ada sebagian guru yang belum mau beranjak dari gaya lama dalam mendidik dan mengajar siswa. Berubah dari zona nyaman ke praktik-praktik pembelajaran yang berani berbeda tak mudah dilakukan oleh guru.
Masih ada anggapan yang membelenggu sebagian guru, yaitu kalau yang selama ini masih dapat dilakukan bagi kepentingan pembelajaran, buat apa melakukan hal yang berbeda dan menjadi beban.
Harapannya, melalui nobar film-film bertema pendidikan pada umumnya dan bermuatan spiritualitas guru pada khususnya, dapat memersuasi guru berani melakukan gaya pembelajaran yang lebih menyentuh dunia pendidikan.
Ternyata, masih banyak film yang mengangkat tema seperti yang barusan disebutkan di atas, yang saya belum melihatnya. Mungkin setali tiga uang dengan teman-teman guru lain, baik yang satu maupun yang berbeda sekolah dengan saya.
Sekalipun saya meyakini banyak juga guru --walaupun sendiri-sendiri, tak nobar-- yang sudah menontonnya. Terutama, teman-teman guru yang memang  pehobi menonton film. Toh, kini, melakukannya  tak harus di gedung bioskop.
Saya sekadar mencatat film-film termaksud, berikut ini, di antaranya Dead Poet's Society (1989), Taare Zameen Par (2007), The Great Debaters (2007), Sokola Rimba (2013), Teacher's Diary (2014), Guru Bangsa: Tjokroaminoto (2015), dan Hichki (2018) (cnnindonesia.com, 25/11/2022).
Bagi guru, --ini sekadar tambahan dan sayang kalau saya tak menulisnya--Â suasana yang rileks dan menyenangkan ketika nobar film, yang tentu sangat berbeda dengan suasana seperti ketika mengikuti pelatihan dan seminar, akan lebih memudahkan guru menyerap semua pengetahuan, nilai-nilai, dan teladan dari film yang dilihatnya.